Mahasiswa HI se-Indonesia, Mendapuk Ridho Ficardo Sebagai Pemuda Anti Hoax
Ketua
umum Himpunan Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional Universitas Lampung
(Unila), M Firly Ramadhan mengatakan, Ridho Ficardo adalah salah satu tokoh
muda yang berhasil membawa nama baik Provinsi Lampung. Beliau juga menjabat
sebagai Gubernur pada usia 33 tahun, dan tercatat sebagai gubernur termuda di
Indonesia saat dilantik.
Di
usianya yang cukup muda, Ridho dinilai berhasil membawa kemajuan di Provinsi
Lampung dengan meningkatkan daya saing Provinsi Lampung dari peringkat 25
nasional pada tahun 2015, meloncat menjadi peringkat 11 nasional pada awal
tahun 2018.
Atas
keberhasilan tersebutlah yang melatarbelakangi pemuda-pemudi mahasiswa jurusan
Hubungan Internasional se-Indonesia dan beberapa komunitas di Lampung yang
mendapuk beliau untuk melakukan sharing wawasan seputar generasi pemuda anti
hoax.
“M
Ridho Ficardo adalah tokoh muda yang dapat menjawab tantangan di era
globalisasi. Harapan kami dengan hadirnya beliau malam ini dapat menjadi
inspirasi bagi kaum muda untuk dapat memanfaatkan teknologi untuk kegiatan
positif, jangan sampai terjerumus pada kegiatan menyebarkan hal negatif seperti
hoax,” papar Firly, dalam kegiatan rangkaian pertemuan mahasiswa Hubungan
Internasional se-Indonesia di Taman Gajah, Enggal, Bandar Lampung, pada Jumat
malam (4/5).
Ridho
Ficardo sendiri, sambung dia, sebagai gubernur muda yang pernah mengenyam
pendidikan di Lemhanas Republik Indonesia dinilai oleh para pemuda Lampung
cakap memahami masalah-masalah kondisi kekinian dikalangan pemuda.
Sementara
dalam sambutannya, Ridho yang kembali mencalonkan diri sebagai gubernur
petahana ini menjelaskan, bahwa teman-teman mahasiswa Hubungan Internasional,
bisa menjadi garda terdepan dalam menjaga informasi yang benar dari informasi
yang menyimpang untuk suatu kepentingan.
“Menjaga
masyarakat terutama generasi pemuda untuk tidak terbakar dan bisa menyaring
mana berita yang benar dan mana yang salah, apalagi sampai ikut menyebarkan
berita yg tidak diketahui kebenarannya,” ucap Ridho.
Ridho
juga memaparkan, tantangan yang dihadapi generasi muda di era globalisasi
dengan kemajuan teknologi Informasi (internet, media sosial) yang ada saat ini,
justru banyak Issue/berita yang mengandung hoax.
Menurut
Ridho, isu SARA yang paling dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa dan
dapat melemahkan NKRI.
“Untuk
itu, pemuda adalah garda terdepan dalam upaya melawan hoax sebagai bagian dari
ketahanan nasional (daya tahan bangsa),” jelasnya.
Langkah-langkah
yang dapat diambil adalah dengan cek dan ricek kembali suatu informasi atau
berita. Membekali diri dan bersikap terbuka dengan informasi baik dari dalam
dan luar negeri. Kemudian, membangun komunikasi off line yang lebih banyak
ketimbang online.
“Dengan
banyaknya kegiatan bertatap muka seperti malam ini misalnya yang dilakukan di
Taman Gajah, dapat meminimalisir berita atau informasi yang tidak benar dan
beredar di masyarakat,” ungkap Ridho.
Ditempat
yang sama, Thalia (19), Mahasiswi HI dari Universitas Budiluhur Jakarta,
mengaku sangat kagum dengan sosok Ridho Ficardo.
Menurut
dia, Ridho adalah sosok pemuda yang peduli pada generasi era milenial saat ini,
serta hal-hal yang terjadi di kalangan muda, termasuk penanggulangan hoax yang
berkembang seperti sekarang ini.
“Saya
lihat, beliau (Ridho) sangat menginspirasi anak-anak muda untuk menanggulangi
hal tersebut,” kata Thalia.
Untuk
diketahui, acara yang bertemakan “Gerakan nasional revolusi mental sakai
sambaian pemuda anti hoax’ yang dipusatkan di Taman Gajah, juga diisi dengan
kegiatan pentas seni, bazar, pasar kuliner, hingga parade budaya.
Kegiatan
ini diikuti oleh 264 mahasiswa Hubungan Internasional dari seluruh Indonesia
dari 49 universitas. Diantaranya, Papua,
Kalimantan, Riau, Jakarta, Bandung, dan lain-lain.(NN)