Pasar Modal Sebagai Alternatif Pendanaan
Acara yang mengangkat tema “Pengenalan Pasar Modal Sebagai Alternatif Sumber Pendanaan Bagi
Pengembangan Perusahaan di Provinsi Lampung” ini menghadirkan empat
pembicara dari Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Philip Sekuritas
Indonesia dan PT. Tunas Baru Lampung Tbk.
Baca Juga: Initial Public Offering (IPO), Strategi Meningkatkan Nilai Perusahaan
Baca Juga: Initial Public Offering (IPO), Strategi Meningkatkan Nilai Perusahaan
Pada workshop, para peserta disuguhkan dengan materi
pasar modal sebagai wadah untuk mendapatkan sumber pendanaan perusahaan. Dimana
pasar modal berfungsi sebagai tempat untuk mempertemukan pihak yang memerlukan
dana (emiten) dengan pemilik dana (investor).
“Emiten mengumpulkan dana dengan menerbitkan saham,
obligasi, sukuk, EBA dan lainnya. Sedangkan investor menginvestasikan dengan
membeli saham, obligasi, sukuk, EBA dan lainnya,” ujar Bunga.
Pembicara dari OJK ini memaparkan manfaat dari go public untuk perusahaan, antara lain
sebagai sumber dana untuk ekspansi atau bayar pinjaman, peningkatan nilai
perusahaan, peningkatan citra perusahaan, loyalitas karyawan dan
profesionalisme yang tinggi, insentif pajak untuk meningkatkan profit,
peningkatan GCG, divestasi pemegang saham/ founder dengan valuasi optimal serta
meningkatkan daya saing perusahaan.(Baca: Manfaat Go Public Bagi Perusahaan)
Sementara itu, Direktur PT Tambang Batu Pugung Jaya Argento
Ari KH, sebagai salah satu peserta dari Pesisir Barat yang mengikuti workshop
mengatakan, dirinya sangat terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini.
“Sangat membantu karena kami yang di ujung Lampung belum
memahami betul yang namanya investasi dalam bidang bursa. Cara untuk membuat
perusahaan kita menjadi besar dan go
public itu seperti apa sistem-sistemnya. Sedikit-sedikit ada pencerahan
bagi kami,” ungkapnya.
Dia berharap untuk kedepan, adanya pendampingan dari
pihak-pihak yang berkompeten demi memajukan perusahaan yang ada di Lampung.
“Kami berharap, mungkin untuk OJK-nya transpran dalam
mengadakan seminar-seminar seperti ini. Jadi perusahaan-perusahaa kami yang baru
akan memulai dan yang sudah memulai, baik yang kecil dan menengah untuk menuju
ke besar itu harus banyak belajar,” kata Ari.(TIM/KL)