Kapolda Lampung Imbau Seluruh Paslon Jaga Keamanan dan Kedamaian Pada Pilgub Lampung 2018
Hal itu disampaikan
Kapolda saat menggelar buka puasa bersama dengan seluruh pasangan calon
Gubernur dan Wakil Gubernur serta elemen masyarakat Lampung di Graha Wiyono
Siregar Mapolda Lampung, Rabu (6/06) sore.
"Menang dan kalah
adalah hal yang biasa dalam pemilihan, oleh karenanya saya mengimbau agar semua
paslon dapat menjaga keamanan dan kedamaian hingga pilgub selesai,” kata
Kapolda.
Menurutnya, bagi yang
menang baiknya merayakan dengan penuh rasa syukur di kediaman masing-masing,
tidak perlu turun kejalan sehingga dapat memicu keributan dengan pasangan ataupun
pendukung yang kalah. Sedangkan untuk yang kalah semoga dapat menerimanya
dengan lapang dada, tidak perlu melakukan kecurangan-kecurangan ataupun
keributan-keributan yang dapat meresahkan masyarakat.
Sementara itu Ridho
Ficardo saat dimintai keterangan seputar kondisi pemilihan Gubernur Lampung
saat ini menyatakan bahwa meski dari hasil survey elektabilitasnya masih
tertinggi dirinya tidak mau mendahului ketentuan yang berlaku.
"Meski dari sisi
survey elektabilitas kita masih yang tertinggi, tapi kita tidak mau mendahului
takdir, saya tetap berharap seluruh tim bekerja keras menggalang dukungan dari
masyarakat untuk memastikan kemenangan kita kedepan," katanya.
Selain itu, Ridho juga
mengapresiasi inisiatif Kapolda yang mengumpulkan semua paslon dalam kegiatan
buka puasa bersama, mengingat kondisi saat ini ada semacam gangguan yang dapat
mengubah arah suara rakyat dalam memilih pemimpin yang diinginkan.
"Saya melihat adanya
gangguan dari oknum cukong bermata sipit dan berambut panjang yang berusaha
dari awal membeli semua partai, mengarahkan, dan membajak demokrasi,"
tegasnya.
"Masyarakat Lampung
ini sangat plural, terdiri dari berbagai ras dan suku, tidak hanya masyarakat
Lampung, suku jawa ada, keturunan bali juga banyak, tionghoa, india, batak, dan
lain sebagainya, jangan sampai hanya mengikuti keinginan satu orang,"
paparnya
Menurut Ridho,
pernyataannya tersebut merujuk pasa satu orang, bukan pada golongan tertentu,
jadi masyarakat jangan salah persepsi.
"Siapa orangnya, saya
yakin kita semua sudah tahu. Jadi jangan baper, apa lagi sampai kuper, kalau
kuper nanti ditanya ecommerce nggak tahu," pungkas Ridho sambil bercanda.