Oknum Mata Sipit dan Berambut Panjang Ingin Membentuk Kepemimpinan Boneka di Lampung
Usai buka puasa bersama di Mapolda Lampung, Rabu (6/6) Ridho kembali menjelaskan perihal oknum mata sipit yang dimaksud. Ia menilai, situasi politik jelang pemilihan gubernur dan wakil gubernur kian hari
tensinya semakin tinggi.
Pasalnya, secara subyektif dirinya melihat, ada kemungkinan gangguan yang signifikan untuk mengubah suara masyarakat hanya gegara satu oknum bermata sipit dan berambut panjang. Menurutnya, oknum tersebut berusaha membuat kepemimpinan di Lampung menjadi "kepemimpinan boneka".
Pasalnya, secara subyektif dirinya melihat, ada kemungkinan gangguan yang signifikan untuk mengubah suara masyarakat hanya gegara satu oknum bermata sipit dan berambut panjang. Menurutnya, oknum tersebut berusaha membuat kepemimpinan di Lampung menjadi "kepemimpinan boneka".
“Cukong mata sipit dan
berambut panjang ini hanya satu orang, kalau tersinggung jangan baper (bawa perasaan, red), kan saya sudah menerangkan ciri-cirinya,” canda Ridho kepada awak
media, Rabu (6/6).
Ia menambahkan, jika dirinya
berbicara mengenai “mata sipit”
mustinya ditelaah dan dicerna terlebih dahulu.
“Kalau baper nanti
mikirnya ngaco, kalau sudah ngaco nanti pas ditanya "lalu lintas" jawabnya "disabilitas". Nah siapa yang saya maksud ini tentunya juga sudah diketahui pihak
kepolisian, agar jangan sampai ada upaya negatif dari oknum tersebut. Kan kalau
kuper (kurang pergaulan, red) gak tahu kalau ditanya e-Commerce itu apa,” candanya lagi, yang disambut
gelak tawa para awak media.
Ridho juga secara tegas
mengatakan, oknum cukong ini jangan sampai ikut merusak pluralisme
(keberagaman) kesukuan Lampung, dimana Provinsi Lampung sendiri menjadi salah
satu daerah yang memiliki banyak pendatang, baik itu suku Jawa, Bali, bahkan
Tionghoa.
“Jangan sampai justru
karena harus mengikuti keinginan satu orang oknum cukong rambut panjang mata
sipit, berantakan semuanya,” tukas Ridho,
Biarlah yang menang dalam
kontestasi pilkada itu yang terbaik tanpa ada pemaksaan dan tanpa ada upaya
dari cukong yang berusaha membuat kepemimpinan daerah menjadi kepemimpinan
boneka.
“Idealisme harus tetap ada
untuk menjaga masa depan Lampung. Saatnya masyarakat Lampung menentukan masa
depannya sendiri tanpa gangguan,” ungkap Ridho Ficardo.(NN)