Tangisan Haru Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN di Pekon Paku

KATALAMPUNG.COM - Tetesan air mata tak terbendung tatkala harus berpisah, inilah yang terjadi saat perpisahan Mahasiswa KKN kebangsaan di Pekon Paku, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, Kamis (23/8/2018).


Tangisan Haru Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN di Pekon Paku


Tujuh Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi (Universitas Medan, Universistas Riau, Intitut Pertanian Bogor, Universitas Andalas padang, Universitas Lampung) menjalankan tugasnya, dalam rangka Tridarma Perguruan Tinggi selama 30 hari di Pekon Paku. 

Selama satu bulan  telah melaksanakan Penelitian dan Pengabdian Mahasiswa (PPM), tentu sudah banyak interaksi antara mereka dan masyarakat setempat. Suka dan duka telah dilalui, berbagai program kegeiatan telah dilaksanakan, tak terasa waktu KKN kebangsaan telah berakhir hingga saatnya kembali ke provinsi masing-masing.

Tangisan Haru Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN di Pekon Paku

Artinya mereka harus berpisah dengan masyarakat dan anak-anak Pekon Paku. Dimana, selama ini mereka sudah menjadi keluarga baru bagi para mahasiswa. 

Setiap pertemuan akan ada perpisahan, walaupun mereka suatu saat mungkin akan kembali. Tapi isak tangis tak terbendung saat harus berpisah. 

Kenangan indah telah terukir dihati masyarakat dan mahasiswa khususnya anak-anak yang selama ini menjadi teman tertawa pada saat diajarkan berbagai ilmu tambahan dan motivasi. 

Kordinator KKN kebangsaan Pekon Paku, Budi Rahmana Mahasiswa Jurusan Pertanian Agrobisnis Fakultas pertanian Universistas Riau, dalam kata sambutannya meminta maaf kepada warga pekon paku, jika selama mereka KKN ada sikap dan prilaku yang kurang berkenan. 

“Kami merasa sedih harus berpisah karena telah mendapatkan keluarga baru disini. Tetapi kami harus kembali ke ke provinsi masing masing untuk melanjutkan pendidikan yang belum selesai. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas kebaikan, sambutan yang ramah dan bimbingan selama ini, semoga menjadi ilmu tambahan bagi kami,“ ucap Budi, diringi isak tangis yang membuat suasana haru. 

Tangisan Haru Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN di Pekon Paku

Sementara itu, Dadan Mahasiswa IPB menyampaikan capaian program kerja KKN kebangsaan selama 30 hari di Pekon Paku. KKN kebangsaan ini bertemakan pariwisata dan pengentasan kemiskinan, dimana capaian progja sudah terlaksna.

Diantaranya pembuatan website desa pariwisata. Hal ini merujuk Pekon Paku yang memiliki potensi wista yang tidak kalah indah dari objek wista lain. Untuk dapat mengakses destinasi wista teluk paku bisa melalui wabsite paradiseofpaku.com.

“Selain pembuatan website desa wisata kami juga melakukan pembenahan spot wista diteluk paku berupa membuat ayunan dan anjungan. Sementara untuk pengembangan karakter dan edukasi kami melakukan penyuluhan pertanian, penyuluhan hidup keluarga sehat,  pengembangan minat baca dan motivasi belajar pada adik adik dipekon paku.”

Tangisan Haru Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN di Pekon Paku

“Kami tidak bisa meninggalkan sesuatu yang berharga berbentuk materi, kami hanya bisa meninggalkan kenangan dan kesan. Karena kami berharap kenangan ini akan terus terkenang maka kami melakukan pengabdian ini sepenuh hati semaksimal mungkin,” kata Dadan.          

Menurutnya, selain pengembangan wisata, pihaknya juga membuat perpustakaan di Teluk Paku. “Perpustakaan ini kami adakan di musolla yang berada di lokasi wisata Teluk Paku. Program ini kami kasih nama mushola pintar,” ujarnya.

Ia berharap kehadiran perpustakaan ini sebagai sarana pendukung pengembangan wisata Teluk Paku. Ide dan gagasan pengembangan destinasi wisata ini dilakukan para mahasiswa dengan selalu berkordinasi dengan rekan-rekan Pokdarwis Teluk Paku yang selalu intens mendampingi mereka selama di lokasi KKN.

Tangisan Haru Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN di Pekon Paku

Zukrnain selaku Kepala Pekon Paku mengatakan, pihaknya menganggap para mahasiswa yang melaksanakan KKN di desanya sebagai bagian dari anak-anak sendiri. Ia juga berterima kasih kepada para mahasiswa yang telah membimbing dan menghadirkan wawasan baru bagi warga serta mencari dan meningkatkan minat bakat anak anak kami. 

“Saya mewakili masyarakat mengucapkan selamat jalan. Kami hanya bisa berdo'a dan berpesan jadilah generasi penerus yang berguna bagi bangsa dan negara serta tetap menjaga almamater kalian kemanapun dan dimanapun bertugas di kemudian hari,“ tutup Zulkarnain.(Pokdarwis Teluk Paku)
Diberdayakan oleh Blogger.