Tangisan Haru Iringi Perpisahan Mahasiswa KKN di Pekon Paku
Tujuh Mahasiswa dari
berbagai perguruan tinggi (Universitas Medan, Universistas Riau, Intitut
Pertanian Bogor, Universitas Andalas padang, Universitas Lampung) menjalankan
tugasnya, dalam rangka Tridarma Perguruan Tinggi selama 30 hari di Pekon Paku.
Selama satu bulan telah melaksanakan Penelitian dan Pengabdian
Mahasiswa (PPM), tentu sudah banyak interaksi antara mereka dan masyarakat
setempat. Suka dan duka telah dilalui, berbagai program kegeiatan telah
dilaksanakan, tak terasa waktu KKN kebangsaan telah berakhir hingga saatnya
kembali ke provinsi masing-masing.
Artinya mereka harus
berpisah dengan masyarakat dan anak-anak Pekon Paku. Dimana, selama ini mereka sudah
menjadi keluarga baru bagi para mahasiswa.
Setiap pertemuan akan ada
perpisahan, walaupun mereka suatu saat mungkin akan kembali. Tapi isak tangis
tak terbendung saat harus berpisah.
Kenangan indah telah terukir dihati masyarakat dan mahasiswa khususnya anak-anak yang selama ini menjadi teman tertawa pada saat diajarkan berbagai ilmu tambahan dan motivasi.
Kenangan indah telah terukir dihati masyarakat dan mahasiswa khususnya anak-anak yang selama ini menjadi teman tertawa pada saat diajarkan berbagai ilmu tambahan dan motivasi.
Kordinator KKN kebangsaan Pekon
Paku, Budi Rahmana Mahasiswa Jurusan Pertanian Agrobisnis Fakultas
pertanian Universistas Riau, dalam kata sambutannya meminta maaf kepada warga
pekon paku, jika selama mereka KKN ada sikap dan prilaku yang kurang
berkenan.
“Kami merasa sedih harus
berpisah karena telah mendapatkan keluarga baru disini. Tetapi kami harus
kembali ke ke provinsi masing masing untuk melanjutkan pendidikan yang belum
selesai. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih atas kebaikan, sambutan
yang ramah dan bimbingan selama ini, semoga menjadi ilmu tambahan bagi kami,“
ucap Budi, diringi isak tangis yang membuat suasana haru.
Sementara itu, Dadan
Mahasiswa IPB menyampaikan capaian program kerja KKN kebangsaan selama 30 hari
di Pekon Paku. KKN kebangsaan ini bertemakan pariwisata dan pengentasan
kemiskinan, dimana capaian progja sudah terlaksna.
Diantaranya pembuatan
website desa pariwisata. Hal ini merujuk Pekon Paku yang memiliki potensi wista
yang tidak kalah indah dari objek wista lain. Untuk dapat mengakses destinasi
wista teluk paku bisa melalui wabsite paradiseofpaku.com.
“Selain pembuatan website
desa wisata kami juga melakukan pembenahan spot wista diteluk paku berupa
membuat ayunan dan anjungan. Sementara untuk pengembangan karakter dan edukasi
kami melakukan penyuluhan pertanian, penyuluhan hidup keluarga sehat, pengembangan minat baca dan motivasi belajar
pada adik adik dipekon paku.”
“Kami tidak bisa
meninggalkan sesuatu yang berharga berbentuk materi, kami hanya bisa meninggalkan
kenangan dan kesan. Karena kami berharap kenangan ini akan terus terkenang maka
kami melakukan pengabdian ini sepenuh hati semaksimal mungkin,” kata Dadan.
Menurutnya, selain pengembangan
wisata, pihaknya juga membuat perpustakaan di Teluk Paku. “Perpustakaan ini
kami adakan di musolla yang berada di lokasi wisata Teluk Paku. Program ini kami
kasih nama mushola pintar,” ujarnya.
Ia berharap kehadiran
perpustakaan ini sebagai sarana pendukung pengembangan wisata Teluk Paku. Ide dan
gagasan pengembangan destinasi wisata ini dilakukan para mahasiswa dengan selalu
berkordinasi dengan rekan-rekan Pokdarwis Teluk Paku yang selalu intens
mendampingi mereka selama di lokasi KKN.
Zukrnain selaku Kepala
Pekon Paku mengatakan, pihaknya menganggap para mahasiswa yang melaksanakan KKN
di desanya sebagai bagian dari anak-anak sendiri. Ia juga berterima kasih
kepada para mahasiswa yang telah membimbing dan menghadirkan wawasan baru bagi
warga serta mencari dan meningkatkan minat bakat anak anak kami.
“Saya mewakili masyarakat
mengucapkan selamat jalan. Kami hanya bisa berdo'a dan berpesan jadilah
generasi penerus yang berguna bagi bangsa dan negara serta tetap menjaga almamater
kalian kemanapun dan dimanapun bertugas di kemudian hari,“ tutup Zulkarnain.(Pokdarwis Teluk Paku)