Fitch Umumkan Peringkat Utang (Rating) Indonesia
![]() |
Posisi Utang Indonesia Berdasarkan Lembaga Pemeringkat Utang. Sumber: Kemenkeu |
Peringkat utang Indonesia
oleh Fitch sendiri telah masuk dalam kategori investment grade sejak 2011 dan
meningkat ke peringkat BBB pada Desember 2017.
Dalam laporannya, Fitch
menyatakan bahwa tingkat beban utang pemerintah yang rendah dan pertumbuhan
ekonomi yang baik merupakan faktor positif bagi peringkat utang Indonesia.
Fitch juga menggarisbawahi
beberapa upaya pemerintah dan otoritas dalam menjaga stabilitas di tengah
tekanan yang dihadapi negara-negara berkembang, seperti kebijakan Bank
Indonesia untuk menaikkan suku bunga, mengendalikan arus modal keluar, dan
menjaga inflasi tetap berada di level yang rendah.
Lebih lanjut, Fitch juga
melihat kondisi keuangan eksternal Indonesia lebih kuat dibanding periode Taper
Tantrum di tahun 2013 yang merupakan hasil dari disiplin kebijakan fiskal dan
langkah makro-prudensial yang meredam kenaikan tajam utang luar negeri swasta.
Selain itu, yang turut mendukung stabilitas adalah kesepakatan bilateral swap dengan Australia, Jepang dan Korea
Selatan, serta tetap berpartisipasi dalam Chiang
Mai Initiative.
Pada sisi pengelolaan
fiskal, Fitch memandang konsolidasi fiskal dapat memperbaiki posisi utang
publik Indonesia yang saat ini sudah cukup rendah dibandingkan dengan rata-rata
negara peers. Terlebih jauh, risiko
sektor perbankan juga masih terbatas didukung antara lain rasio kecukupan modal
yang tetap kuat.
Fitch mengatakan bahwa
pertumbuhan PDB Indonesia lebih baik dibandingkan negara-negara peers. Lebih
lanjut, Fitch memperkirakan PDB Indonesia meningkat sebesar 5,2 persen di 2019
dan 5,3 persen di 2020 yang didukung oleh peningkatan belanja infrastruktur
publik.
Di sisi lain, Fitch
melihat adanya risiko yang dapat timbul dari peningkatan ketegangan perdagangan
internasional bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Dampak yang mungkin
ditimbulkan antara lain sentimen negatif dan penurunan harga komoditas.
Fitch juga melihat adanya
ruang perbaikan bagi Indonesia ke depan seperti pada peningkatan tingkat
penerimaan negara, peningkatan pendapatan per kapita, serta perbaikan tata
kelola. Perbaikan tersebut dapat didorong melalui upaya reformasi
berkelanjutan.
Terdapat beberapa faktor
yang dianggap Fitch dapat mendorong peningkatan peringkat utang Indonesia ke
depan yakni penguatan keuangan eksternal, perluasan basis ekspor manufaktur,
dan turunnya ketergantungan terhadap arus modal portofolio.
Di sisi fiskal, perbaikan
terus menerus terhadap rasio penerimaan negara juga dapat menjadi faktor
pendorong kenaikan peringkat utang, serta terus membaiknya standar tata kelola.
Langkah Fitch
mempertahankan peringkat utang Indonesia pada posisi BBB dengan outlook stable
tersebut menunjukkan bahwa fokus Pemerintah pada upaya menjaga stabilitas di
tengah gejolak global dinilai baik. Selain itu reformasi struktural dan fiskal
yang dilakukan pemerintah bersama dengan pemangku kepentingan lainnya juga
dipandang terus memberikan hasil positif.
Pengumuman ini juga
menunjukan adanya kepercayaan yang cukup tinggi dari dunia internasional kepada
perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.
Berdasarkan siaran persnya,
Kementerian Keuangan RI menyatakan apresiasi dari lembaga internasional
terkemuka, seperti lembaga rating, terhadap kinerja perekonomian Indonesia
memiliki peran penting untuk mewujudkan APBN yang lebih sehat, adil, dan
mandiri serta perannya kepada perbaikan perekonomian Indonesia secara umum.
Namun demikian, Pemerintah
juga menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk mendorong
pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan. Pemerintah telah
dan akan terus melakukan langkah-langkah proaktif untuk mewujudkan hal
tersebut, melalui pengelolaan APBN dan kebijakan fiskal yang kredibel dan
efektif. Selanjutnya, peranan dari berbagai pihak dan masyarakat luas juga
sangat penting dalam mewujudkan perekonomian yang lebih inklusif ke depan.(kmk/dde)