Kopdar Pertama Safe Food Community (SFC) Bahas Penanganan Frozen Food
KATALAMPUNG.COM - Puluhan
pengusaha kuliner yang tergabung dalam Safe
Food Community (SFC) Lampung menggelar kopdar pertama pada Selasa, 18
September 2018 di Tarisa Foodcourt Bandar Lampung.
Dalam kegiatan tersebut
menghadirkan Direktur PT. Karunia Mitra Utama, perusahaan Food Commodities
& General Supply, Chef Adi Data.
Chef kelahiran Lampung ini
memberi materi tentang penanganan bahan pangan olahan pasta ikan surimi dan
pengenalan Sistem Keamanan Pangan - HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) secara sederhana. Nantinya, dengan
materi ini, setidaknya setiap pengurus dan anggota wajib mengetahui. Mengingat,
semua terlibat dan berkontribusi di bidang pangan/olahan makanan.
Dirinya juga bercerita
tentang pengalaman menangani catering
di Perusahaan Oil & Gas serta Mining dalam jumlah besar. Salah satunya bagaimana
mengolah "mass product" tersebut dalam prinsip keamanan pangan.
Sewaktu dirinya bekerja di
salah satu Perusahaan Catering ternama di Jakarta beliau pun pernah dilibatkan
sebagai salah satu team pembuat bumbu dan hasil racikannya tersebut pernah
dinikmati lebih dari 15.000 karyawan Freeport pada medio 1997.
Anggota Indonesian Chef Association (ICA) yang
saat ini juga sebagai konsultan di beberapa perusahaan catering tersebut
mengajak pegiat kuliner di Lampung untuk fokus pada keamanan produknya.
“Ada hak konsumen untuk
menikmati produk yang halal, aman dan berkualitas,” ucapnya.
Selain itu Chef Adi juga
mengajak pegiat kuliner untuk taat membayar zakat 2,5% dan bersedekah.
“Di dalam margin
keuntungan ada hak orang lain seperti zakat 2,5 % dan shodaqoh. Luruskan niat
dan tetap fokus menyajikan produk yang aman untuk konsumen,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama
Ketua Safe Food Community (SFC) Lampung Dian Eka berterimakasih kepada Chef Adi
Data yang sudah datang dari Kota Balikpapan untuk membina pegiat kuliner di
Lampung.
Dirinya juga mengajak
kepada anggota SFC untuk terus menularkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat.
Kedepan SFC akan
mengadakan kelas khusus keamanan pangan, sistem keamanan pangan dan teknik
pendistribusian produk.
Selain itu bersama
Indonesian Chef Association (ICA) akan mempelajari basic cooking, basic catering, jaringan pemasaran dan legalitas.
Dengan rangkaian program
tersebut, anggota diajak untuk memfasilitasi dhuafa belajar mengenai usaha
kuliner. Sehingga akan menjadi stimulan untuk perbaikan ekonomi.
Dengan hadirnya SFC,
dirinya juga berharap para pengusaha sembari memikirkan bagaimana menaikan
omset, juga harus ada ruang untuk lebih peduli kepada kemanusiaan. Salah
satunya dengan menyalurkan sebagian keuntungan melalui Lembaga Kemanusiaan Aksi
Cepat Tanggap (ACT) Lampung.
“Insyaallah pada 29-30
September 2018 akan launching SFC. Kami
akan mengundang stakeholder terkait dan akan memberikan materi Pengenalan
Sistem Keamanan Pangan, disamping juga akan menggelar demo masak berbahan baku
surimi. Semoga kehadiran SFC bermanfaat untuk masyarakat Lampung,” tutupnya.