Bantuan Pangan dan Logistik ACT Berlayar Menuju Palu
KATALAMPUNG.COM -
Pengiriman pangan dan logistik untuk korban bencana di Sulawesi Tengah terus
dikerahkan. Berbarengan dengan pengiriman bantuan melalui jalur darat, Aksi
Cepat Tanggap (ACT) turut mengirim muatan pangan dan logistik dalam jumlah
besar melalui jalur laut. Bekerja sama dengan PT ASDP Indonesia Ferry
(Persero), Kapal Kemanusiaan untuk Palu, Sigi, dan Donggala kembali
diberangkatkan, setelah sebelumnya kapal berlayar dari Surabaya menuju Palu
pada 8 Oktober silam.
KMP Drajat Paciran, kapal
yang didapuk sebagai Kapal Kemanusiaan tahap dua untuk Palu, Sigi, dan Donggala
ini lepas sauh dari Terminal Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/10). Kapal
berlayar menuju Pelabuhan Pantoloan, Palu, dengan membawa ratusan ton bahan
pangan dan logistik. Pelepasan Kapal Kemanusiaan dihadiri oleh Presiden ACT
Ahyudin beserta jajaran direksi PT ASDP Ferry Indonesia (Persero).
Dalam sambutannya, Ahyudin
menyampaikan masih tingginya kebutuhan para penyintas gempa dan tsunami di
Palu, Sigi, dan Donggala, meskipun sudah memasuki pekan ketiga pascabencana.
Oleh karena itu, ACT tidak henti-hentinya berikhtiar untuk memberikan
penanganan kebencanaan yang menyeluruh, dimulai dari masa tanggap darurat.
Selama penanganan di masa
tanggap darurat ini, ACT bersinergi dengan berbagai elemen bangsa. Hal ini,
menurut Ahyudin, menjadi hikmah yang datang bersamaan dengan bencana, di mana
seluruh masyarakat bersatu membantu korban bencana di Sulawesi Tengah.
“ACT bersyukur atas
kolaborasi yang baik dengan semua pihak, rakyat Indonesia dari berbagai
lapisan. Ikhtiar itu menjadi terwujud dengan keseriusan sarana transportasi
yang juga sigap. Salah satunya, pihak PT ASDP Ferry (Persero), sebagai pihak
yang mendukung tersedianya transportasi Kapal Kemanusiaan untuk
Palu-Sigi-Donggala dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara,” terang
Ahyudin.
Pemberangkatan Kapal
Kemanusiaan tahap dua ini menjadi ikhtiar serius penanganan kedaruratan,
setelah lebih dari dua pekan bencana tersebut melumpuhkan ibu kota Sulawesi
Tengah dan sekitarnya.
Kapal Kemanusiaan (KK)
untuk Palu,Sigi, dan Donggala membawa
750 ton logistik, yang berasal dari publik, komunitas, dan instansi. Bantuan
berupa sembako, air mineral, obat-obatan, paket sanitasi, kebutuhan pangan bayi
dan balita, selimut, tenda, dan lainnya. Semua itu merupakan bentuk kepedulian
berbagai pihak yang telah dikumpulkan di gudang Indonesia Humanitarian Center
(IHC) di Gunung Sindur, Bogor.
Selain membawa bantuan
masyarakat yang dihimpun oleh ACT, Kapal Kemanusiaan juga akan membawa bantuan
yang diamanahkan masyarakat DKI Jakarta dan sejumlah instansi yang terkumpul di
Balai Kota. Mereka di antaranya Badan Penanggulanban Bencana Daerah Provinsi
DKI Jakarta, Palang Merah Indonesia DKI Jakarta, Dompet Dhuafa, Organisasi
Turun Tangan, Rumah Zakat, Youth Power Indonesia, dan Relawan Jakarta Maju
Bersama.
Tidak berhenti sampai sini
saja, logistik juga akan terus dikerahkan dari berbagai daerah untuk pemenuhan
kebutuhan dasar bagi penyintas gempa dan tsunami di Palu. Kapal Kemanusiaan
seperti ini, memang bukan yang terakhir. Sepanjang kemanusiaan ada di batin
rakyat Indonesia, selama itu pula program ini akan terus eksis.(rls/act)