Cara Sukses Menjadi Kolektor

KATALAMPUNG.COM - Salah satu pekerjaan penting saat ini adalah menjadi kolektor utang (debt collector), juru tagih, atau penagih utang. Pada sektor industri, khususnya di perbankan dan lembaga keuangan lainnya (Leasing, pembiayaan, multifinance, asuransi dan lainnya), profesi ini sangat menjanjikan. Karena perjalanan karir di lapangan akan melahirkan seorang supervisor ataupun manajer yang handal dalam mengatasi setiap permasalahan yang ada.


Cara Sukses Menjadi Kolektor


Kolektor atau debt collector, juru tagih, penagih hutang pada perusahaan perbankan, pembiayaan, leasing, multifinance memiliki peran strategis. Mereka menjadi tempat, atau garda terdepan dalam perjalanan kelancaran pembayaran piutang. Disinilah letak, untung atau rugi sebuah perusahaan. Semakin banyak piutang tertagih semakin untung, semakin banyak piutang tak tertagih semakin membuat buntung.

Yang pasti, pada umumnya para kolektor akan berhadapan dengan para nasabah atau debitur yang macet. Baik pembayaran secara kredit (angsuran) pada sektor perbankan dan pembiayaan maupun pembayaran utang secara tempo dalam sektor perdagangan.

Sebagai seorang kolektor, penting bagi anda untuk menghimpun berbagai strategi, cara, taktik dalam menagih utang. Sehingga langkah-langkah ini akan menjadikan pijakan bagi anda dalam menagih hutang yang sukses.

Yang harus anda ingat adalah jangan pernah berhubungan dengan debitur tanpa menyiapkan apa yang ingin Anda katakan. Pastikan Anda memiliki semua dokumen yang Anda butuhkan untuk membuktikan debitur berhutang. Tinjau tanggal-tanggal penting dan pikirkan tentang bagaimana Anda ingin mengutarakan apa yang akan Anda katakan dengan cara yang profesional dan jelas.

Gagalnya dalam menagih hutang sering kali disebabkan debitur mengendalikan percakapan dan menunda proses pembayaran dengan lebih mudah.

Setelah Anda berhubungan dengan debitur, pastikan untuk mencari tahu secara spesifik siapa yang akan bertanggungjawab untuk membayar tagihan. Jangan sampai terjadi adanya lempar tanggungjawab. Pihak pertama yang bertanggungjawab dalam membayar hutang tentu saja nasabah yang menandatangani kontrak. Dialah yang harus diminta pertanggungjawabannya.

Jika seorang debitur tidak mampu dalam melakukan pembayaran, cobalah untuk bekerjasama yang baik dengannya. Karena  memaksa debitur ke dalam paket pembayaran atau perjanjian yang tidak mungkin dipenuhi tidak menguntungkan siapa pun.

Cari tahu sejauh mana kesulitan keuangan pelanggan jika itu alasannya tidak membayar. Buatlah rencana pembayaran yang realistis, ajaklah mereka secara profesional untuk memecahkan masalah tersebut.

Anda yang lebih tahu, sejauh mana jejaknya. Karena anda yang berhubungan langsung dengannya. Pahami situasinya, apakah ia masih memiliki itikad baik, atau ada hal-hal yang mencurigakan.

Jika ia meminta penundaan karena alasan yang jelas, itu bisa dimaklumi. Tetapi juga jika Anda meminta pembayaran tanpa belas kasihan dari pelanggan yang tidak dapat membayar sekarang, mereka akan jauh lebih tidak ingin bekerja sama dengan Anda ketika mereka memiliki sumber daya yang tersedia di masa depan.

Ketika menerima janji untuk membayar, jadilah spesifik tentang segala hal. Minta debitur untuk memberi Anda pembayaran tanggal tertentu yang dapat diharapkan, dan jumlah pasti yang akan mereka bayar. Apakah sesuai dengan jumlah angsuran bulanan? Ataukah sejumlah tunggakan berikut denda?

Mintalah kejelasan secara spesifik, debitur akan tahu apakah anda menganggap serius masalah ini dan pada saat yang sama mereka memahami posisi anda. Jika pembayaran tidak diterima pada tanggal yang dijanjikan, atau jika jumlahnya kurang dari yang ditentukan, segera hubungi debitur dan cari tahu apa yang salah.

Jika Anda berurusan dengan debitur yang telah melanggar janji pembayaran di masa lalu, hubungi dirinya beberapa hari sebelum tanggal jatuh tempo. Hal ini penting untuk mengingatkan dirinya.

Salah satu kesalahan terbesar yang dapat dilakukan oleh kolektor adalah lupa mencatat komunikasi dengan debitur. Pencatatan dalam penagihan memerlukan lebih dari sekadar mencatat tanggal ketika pembayaran dijanjikan.

Kolektor yang baik mencatat aspek kepribadian debitur, taktik yang bekerja dan tidak berfungsi, setiap informasi tentang pembayaran, alasan debitur belum membayar, dan sebagainya. Catatlah kesemuanya itu.

Dengan menyimpan catatan rinci tentang semua upaya penagihan, seorang kolektor akan selalu lebih siap ketika menghubungi debitur, dan jika kolektor lain harus bekerja di akun (sementara kolektor asli sedang berlibur, misalnya), mereka akan jauh lebih siap untuk membuat kemajuan pada akun tersebut dengan mengetahui apa yang sudah dibicarakan.

Tentu saja, tidak ada strategi pasti untuk penagihan utang; setiap debitur memiliki kasus yang berbeda. Namun, mengikuti kiat-kiat ini dapat secara signifikan meningkatkan efektivitas dalam menagih utang. Semoga membantu.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.