Kepala BKKBN Lampung Buka Penyuluhan Program Workshop
Acara yang dilaksanakan, Kamis(27/9)di
Hotel Emersia Bandar Lampung ini bertujuan meningkatkan pengetahuan tentang
promosi dan konseling kesehatan reproduksi bagi para pengelola program KB,
PKBRS dan Faskes di Kabupaten/Kota.
Uliantina mengatakan,
bahwa pentingnya kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi sangat luas, karena
menyangkut kehidupan manusia sejak lahir hingga mati. Menggunakan pendekatan
siklus hidup, sehingga diperoleh pelayanan yang nyata dan dapat dilaksanakan
secara baik. Salah satu kesehatan reproduksi yaitu kesehatan ibu dan bayi yang
baru lahir.
“Jadi, untuk meningkatkan
kesehatan reproduksi adalah dengan cara memahami resiko kehamilan, yaitu resiko
kehamilan meliputi terlalu hamil tua di atas 35 tahun, terlalu muda hamil di
bawah 20 tahun, terlalu sering hamil lebih dari tiga anak dan terlalu dekat
jarak kehamilan kurang dari tiga tahun,” terangnya.
Resiko ini kata Uliantina,
dapat menyebabkan kesakitan bahkan kematian bagi ibu, jadi BKKBN tidak dapat
menjalankan program ini sendirian, karena itu BKKBN membutuhkan dukungan dan
komitmen.
“Selain itu perlu
kepedulian tinggi, partisipasi dan kerjasama dari para pemangku kepentingan
mitra kerja,” harapnya.
Lanjut dia, kondisi saat
ini, kesehatan reproduksi sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan.
“Terus meningkatkan
kemitraan dalam pelaksanaan kegiatan dan capaian program KB dan KR di Provinsi
Lampung. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan pemahaman dan kesadaran
semua pihak,” pungkasnya.