Kim Commanders: “Biarlah Saya Terkenal di Negeri Orang”
Bercerita tentang semangat
perdamaian dan peduli pada kemanusiaan, Kim Commanders, yang memiliki nama asli
Lukman Hakim ini, mengungkapkan rasa keprihatianannya atas kondisi sosial yang
terjadi di dunia. Melalui lagu, ia ingin mengangkat martabat kemanusiaan.
Lewat musik, ia salurkan
perdamaian dan kepedulian kepada sesama.
Lagu ciptaannya, Children
With No Land, adalah salah salah satu bukti kepedulian Kim Commanders dalam menyuarakan
perdamaian dunia lewat musik. Kim mengatakan bahwa penciptaan lagu Children
With No Land merupakan kegelisahannya melihat duka korban perang, terutama
anak-anak.
“Lagu ini aku buat dua
tahun yang lalu, karena aku melihat sendiri para pengungsi pengungsi dunia yang
membawa anak-anak mereka. Aku iba akan nasib anak-anak mereka, terkadang tidak
dianggap sebagai manusia,” kata Kim.
Kim menambahkan bahwa lagu
ciptaannya ternyata mendapatkan apresiasi musisi dunia ketimbang di daerah
asalnya Lampung, dan menurutnya juga pemerintah kurang merespon para musisi
jalanan.
“Alhamdulillah
musisi-musisi dunia sangat apresiasi dengan lagu ini, dan walaupun pemerintah
asal saya kurang merespon kami para musisi jalanan,” ujar pria kelahiran tahun
1973 ini.
Kim berharap mudah-mudahan
lagu yang dibuatnya dapat menggerakkan hati dunia untuk perdamaian.
“Aku gak bisa kasih
apa-apa kepada mereka (korban perang), mudah-mudahan lagu yang aku buat bisa
terdengar oleh mereka mereka yang menindak rakyat kecil. Dan aku persembahkan
untuk perdamaian dunia” kata Kim Commanders.
Tak disangka setelah dua
tahun berlalu, lagu itu mendapat respons luar biasa dari musisi dunia dan
menempatI urutan pertama selama dua bulan di Revebnation.com yang secara khusus
merilis karya-karya musisi dari seluruh dunia.
Kim Commanders pun
mendapat penghargaan dari PBB untuk lagu yang menginspirasikan perdamaian dunia
tersebut. Awalnya kata Kim, dia tidak percaya, tetapi setelah melihat
email-emailnya, ternyata benar, karena lagu yang diupload-nya dilihat oleh
lebih dari 2 juta orang.
Pelantun lagu
"Chilndren With No Land" ini menyuarakan tentang perdamaian dan
anak-anak korban konflik. Menurut Kim, Children With No Land bukan hanya
diartikan sebagai anak-anak korban perang, tapi juga anak jalanan yang tidak
memiliki tempat tinggal.
Selang beberapa waktu, Kim
memulai proses rekaman dengan alat seadanya di teras rumah, Jalan Ikan Pari
Blok D, No. 58, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Dibantu rekannya, yakni
Riyan (gitar akustik), Poy (lead gitar) Budi (biola), mereka mulai merekam
dengan menghubungkan sound ke komputer.
“Untuk vocalnya hanya satu
kali pengambilan rekaman. Karena dapat nyawa lagunya. Itu sekitar jam dua
malam, momennya pas. Kalau untuk video klip itu pengambilan gambarnya di gedung
LP2S Pahoman dengan setting juga sederhana,” kata pria asal Lampung Timur ini.
Setelah lagunya tenar,
sempat ada tawaran untuk duet dari Bonie Mc Giel, penyanyi country asal Kanada.
Namun, Kim memilih untuk tetap independen. Dia juga tak berniat mengomersilkan
karya-karyanya.
“Biarkan saya independen
saja, tak akan pernah mau dikomersilkan, paling urus hak cipta. Karena yang
penting saat orang download dan dengarkan lagu ini, pesan lagunya bisa sampai,”
ujar ayah tiga anak itu.
Meski ada versi bahasa
Indonesianya, namun sementara Kim lebih mempublish versi bahasa Inggris. Sebab,
menurutnya, pesan lagu ini tak hanya untuk anak Indonesia, tapi lebih ke
anak-anak di seluruh dunia.(***)