LIKE PLN, Ajang Bergengsi Para Inovator

KATALAMPUNG.COM – Budaya inovasi telah menjadi bagian dari seluruh proses bisnis ketenagalistrikan yang dikelola oleh PLN. Setiap tahun para inovator dari unit PLN dan anak perusahaan berkompetisi agar karya-karyanya menjadi yang terbaik. Ajang lomba ini dikenal dengan LIKE PLN (Learning, Innovation, Knowledge, & Exhibition).


LIKE PLN, Ajang Bergengsi Para Inovator


Selama tiga hari PLN menggelar LIKE PLN 2018, 23 hingga 25 Oktober 2018, di PLN Kantor Pusat, Jakarta. Beragam karya inovasi para pegawai PLN seluruh Indonesia akan saling beradu. Dipadukan dengan pameran produk inovasi dan festival budaya kerja. Acara ini juga diisi dengan Inovator Talkshow dan Knowledge Sharing seputar era disruptip di bidang ketenagalistrikan.

LIKE PLN yang mengangkat tema "Transformasi PLN untuk Pertumbuhan Berkelanjutan" resmi dibuka oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy N. Sommeng, Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian RISTEKDIKTI Jumain Appe, Komisaris Utama PLN Darmono, Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, Direktur Human Capital Management PLN Muhamad Ali, Direktur Bisnis Regional Sumatera PLN Wiluyo Kusdwiharto dan General Manager PLN Puslitbang E. Haryadi, pada Selasa (23/10), di Auditorium PLN Kantor Pusat.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM pada pembukaan LIKE PLN 2018 menyebutkan bawah saat ini telah memasuki era Industri 4.0. “Semua pihak sesuai dengan perannya masing-masing harus menyiapkandiri dalam menghadapi revolusi listrik 4.0. Bisnis Model PLN selama ini akan berubah, dan PLN harus segera menyesuaikan diri dalam menghadapi listrik 4.0,” kata Andy di PLN Kantor Pusat (23/10).

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi F. Roekman juga menyebutkan bahwa saat ini industri ketenagalistrik-an di seluruh dunia sedang mengalami transformasi yang besar, dengan semakin terjangkau dan kompetitifnya harga listrik dari Variable Renewable Energy (VRE) seperti angin dan surya dibandingkan dengan listrik dari pembangkit fosil.  

“Semakin berkembangnya teknologi pembangkit terdistribusi, dan trans-formasi digital di sektor kelistrikan melahirkan trend 4D: dekarbonisasi, desentralisasi dan digitalisasi serta demokratisasi sistem penyediaan listrik. Kecenderungan ini dapat menjadi faktor disruptif bagi sistem kelistrikan kita yang mayoritas masih mengandalkan pembangkit berbahan bakar fosil,” kata Syofvi.

“LIKE PLN ini menjadi ajang paling bergengsi para inovator. Karena menggelar seleksi penghargaan karya inovasi. Ini memicu motivasi pegawai secara terus menerus untuk lebih optimal dalam menjalankan tugasnya,” tambah Syofvi.

General Manager PLN Puslitbang E. Haryadi menyatakan bahwa karya inovasi PLN yang diapresiasi tahun 2018 ini berjumlah 439 inovasi, dan pada final nasional esok hari akan diikuti oleh 50 peserta yaitu terdiri dari 10 peserta pada tiap kategori dari unit PLN di seluruh Indonesia beserta anak perusahaan.

Sampai dengan tahun 2018, jumlah karya inovasi yang dihasilkan sebanyak 3.702 karya inovasi dari seluruh unit PLN dan anak perusahaan di Indonesia.

Karya inovasi di lingkungan PLN terbagi menjadi lima kategori yaitu Pembangkitan, Transmisi dan Distribusi, Technical Support, Non-Technical Supporting Aplikasi dan Non-Technical Supporting Manajemen. 

Untuk melindungi Hak Kekayaan Intelektual karya inovasi, saat ini tercatat ada 7 karya inovasi yang sudah memperoleh paten, 3 memperoleh hak cipta dan 64 karya inovasi yang sedang dalam proses sertifikasi paten. 

Karya inovasi yang sudah berupa prototipe dan siap diproduksi massal berjumlah sekitar 59 karya inovasi. Sejumlah karya inovasi juga memperoleh penghargaan eksternal mulai dari Satya Lencana Presiden RI, Menteri ESDM, Museum MURI, HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dan ASIAN Power Awards Tahun 2017.

Selain seleksi penghargaan karya inovasi yang sudah rutin diselenggarakan setiap tahun, pada tahun ini juga telah diselenggarakan seleksi penghargaan inovasi yang dikhususkan bagi senior leader yang menduduki jabatan manajemen atas di PLN. 

Sebanyak 24 tim senior leader yang terdiri dari 17 tim dari unit PLN dan 7 tim dari Anak perusahaan berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dari 24 tim senior leader telah dilakukan seleksi dan terpilih 9 finalis yang kemudian diseleksi kembali menjadi 5 tim terbaik. 

“Manfaat inovasi tentunya untuk menciptakan “nilai tambah” bagi peningkatan kinerja perusahaan seperti kenaikan efisiensi, penurunan heat rate pembangkit, percepatan waktu pemeliharaan dan atau pelayanan, meningkatkan faktor ketersediaan (availability factor), perbaikan fuel mix, pengurangan jam gangguan, penurunan losses jaringan, dan peningkatan produktivitas pegawai,” pungkas Haryadi.(rls)
Diberdayakan oleh Blogger.