Relawan PWI dan SMSI Babel, Hibur Anak-anak Pengungsi
Hari itu, Kamis, 11
Oktober 2018, Adim bersama puluhan anak-anak korban terdampak bencana gempa
bumi dan tsunami di Desa Marana, Kecamatan Sindue, Donggala, Sulawesi Tengah,
terhibur. Mereka diajak bermain bersama oleh tim relawan yang datang dari
Negeri Laskar Pelangi, ini.
Bertempat di lapangan
sepakbola yang menjadi lokasi tenda-tenda pengungsian berdiri, selain
menggambar, bocah-bocah ini juga bermain lempar gelang untuk mengasah kerjasama
mereka. Juga, bermain peran dalam permainan bertema 'buta, tuli, bisu'.
Sorak-sorai para bocah
berikut orang-orang tua yang menyaksikannya membuat suasana bertambah semarak.
Semua terlihat bergembira. Sejenak melupakan kesedihan musibah gempa yang
beberapa hari sebelumnya mendera mereka.
Aneka permainan ini,
dihadirkan relawan PWI - SMSI Bangka Belitung dalam sesi trauma healing.
"Kita mau adik-adik
dan anak-anak kita ini bisa bergembira, bermain bersama. Mereka nggak boleh larut
dalam kesedihan," kata Koordinator Relawan PWI - SMSI Bangka Belitung,
Nico Alpiandy.
Selain mengajak anak-anak
bermain bersama, Tim Relawan PWI - SMSI Bangka Belitung, juga membagikan bahan
kebutuhan bagi pengungsi di pesisir pantai barat Donggala.
"Atas petunjuk rekan
jaringan kita, Bang Heru dari SMSI Sulawesi Tengah, kita menyasar daerah
pesisir pantai barat Donggala ini. Barang bantuan langsung kita antarkan ke
titik-titik lokasi tenda pengungsian," ujarnya.
Barang yang dibagikan,
diantaranya berupa dua ton beras dan ratusan terpal. Juga ada ratusan paket
kebutuhan untuk bayi yang terdiri dari susu, biskuit bayi, diapers, minyak
telon, bubur bayi, dan tissue basah.
"Bantuan ini kita
himpun dari masyarakat Bangka Belitung. Semoga saudara-saudara kita di Sulawesi
Tengah yang sedang berduka, bisa segera bangkit," kata Nico.(rls/smsi)