ACT Lampung Terjunkan Tim Emergency Responce Banjir Pekon Umbar Tanggamus
Banjir yang menerjang
malam hingga dini hari tersebut menyebabkan 1 orang korban jiwa dan
menghanyutkan sedikitnya 22 rumah.
Selain itu Banjir juga
merusak 144 rumah dan merendam sekitar 300 rumah.
Baca Juga: BPBD Tanggamus Kirim Logistik dan Dirikan Tenda
Seperti dilansir dari
laman resmi Kabupaten Tanggamus, akses jalan perbatasan Cukuh Balak dan Kelumbayan
Barat sempat terhalang longsoran tanah dan pohon tumbang.
Hal ini menyulitkan akses
menuju titik banjir untuk pengiriman logistik dan evakuasi.
Salah satu korban terseret
arus banjir diketahui bernama Bi Acik berusia 60 tahun.
Hingga Kamis sore (08/11)
satu dusun dan sejumlah pedukuhan masih terisolasi. Satu jembatan gantung
putus, jalan tertutup longsor, listrik padam, sejumlah sepeda motor hanyut.
Menanggapi kejadian Banjir
tersebut, tim Emergency Responce ACT Lampung bergerak menuju titik banjir pada
Jum’at pagi (09/11).
Bersama beberapa relawan
dari Grab Pesawaran Lampung (GPL) dan Perwakilan Himpunan Mahasiwa Kelumbayan
(HIMKA) berangkat dari Pahoman Bandar Lampung.
Rencananya tim Emergency
Responce akan melalui jalur Tanjung karang, Hanura, Padang Cermin, Way Ratai,
Jatiringin, Batu Patah dan jalur menuju Pekon Umbar Kelumbayan.
Beberapa logistik awal
yang dibawa seperti paket nasi yang berasal dari Komunitas Sedekah Nasi Bandar
Lampung, Roti, Susu dan beberapa bahan makanan yang lain.
Baca Juga: Pekon Umbar Dihantam Banjir Bandang
Tim juga akan mendata
kebutuhan masyarakat terdampak banjir.
Selain itu beberapa
komunitas di Bandar Lampung sudah menyatakan siap terjun ke jalan untuk
menggerakan kepedulian masyarakat.(rls/act)