Inovasi Desa, Kecamatan Banyumas Pringsewu Kembangkan Shared Value Chain
KATALAMPUNG.COM
- Kecamatan
Banyumas, Kabupaten Pringsewu, berkomitmen
untuk mengembangkan pendekatan shared
value chain dalam pengembangan inovasi desanya.
Demikian disampaikan oleh Rizal Mustofa dan Tim
Inovasi Kecamatan Banyumas dalam program-program inovasi desa yang akan
dilakukan di Pekon Nusawungu, Kecamatan
Banyumas, Kabupaten Pringsewu, dalam acara Replikasi
Inovasi Desa, Senin
(26/11).
Sebagai agenda Replikasi Inovasi Desa
di Kecamatan Banyumas, adalah
pengembangan Bank
Sampah, yang disinergikan dengan Bumdes yang menjalankan usaha simpan pinjam.
Menurut Rizal, dengan pendekatan yang disampaikan oleh
narasumber, Bank Sampah yang akan didirikan mampu membantu tingkat likuiditas usaha simpan pinjam yang sudah
dijalankan oleh Bumdes yang ada.
“Tidak bisa bayar cicilan, bisa dibayar
dengan sampah,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua P2KS (Pusat Pengembangan
Kewirausahaan Sosial) Muslimin, yang didapuk sebagai narasumber pada kegiatan
tersebut menyampaikan, Shared Value Chain (SVC) pada prinsipnya adalah
pengembangan dari strategi Value Chain
yang biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan profit margin optimum.
“SVC sendiri berbeda, karena prinsip
dasarnya adalah kolaborasi antarpelaku bisnis dan nonbisnis, sedangkan VC murni
entitas bisnis. Jadi ada perubahan, dan arah SVC saat ini, menjadi trend secara internasional, karena sesuai
dengan prinsip-prinsip SDGs yang menjadi agenda pembangunan dunia
internasional. Jadi prinsipnya adalah kolaborasi, bukan kompetisi,” ucap Akademisi FEB Unila ini.
Secara lebih luas, Ia mendorong peserta acara Inovasi Desa untuk berkolaborasi dengan para pihak yang
bekepentingan terhadap desa serta melibatkannya untuk menggali potensi desa yang ada.
Menariknya, unit-unit
bisnis yang dikembangkan melalui Bumdes, bukan untuk berkompetisi dengan para pelaku
usaha UMKM yang ada di Desa, maupun bersaing antarsesama Bumdes, tapi bekerja
sama untuk saling membesarkan.(fdl)