Iptu. H.I. Panjaitan Raih Penghargaan Polisi Teladan Dari Kapolri
KATALAMPUNG.COM - Modal Sholat Duha dan Sholat Tahajud, bisa menjadi seorang anggota Polri, lalu keliling
berdakwah sampai akhirnya naik haji dengan mengumpulkan gaji Rp. 200 ribu
sebulan selama 12 tahun.
Berkat buah keihlasan
menyiarkan agama dengan dakwah akhirnya Iptu. H.I Panjaitan mendapat
penghargaan sebagai polisi teladan dari Kapolri.
Hal itu diungkapkan, Kasat
Binmas Polres Tanggamus, Iptu. Hi Irfansyah Panjaitan, saat di ruang Graha
Jurnalis Polda Lampung, Senin (19/11) siang.
“Orang tua saya bekerja
sebagai nelayan di Tapanuli Tengah Sibolga, Sumatera Utara. Saya anak ke-4 dari
12 bersaudara, yang setiap hari merasakan panasnya sinar matahari di pesisir
pantai,” kata Hi Irfansyah Panjaitan.
Sebelum menjadi seorang
anggota Polri, menurut H. Irfansyah Panjaitan, dia bersekolah di Madrasah, Tsanawiyah
dan Aliah di Tapanuli Tengah. “Selain itu, setiap sore saya belajar mengaji
kepada seorang guru mengaji,” ujarnya.
Setelah tamat Aliah,
lanjutnya, sekitar tahun 1988, dia merantau ke Provinsi Jambi, mengadu nasib
dengan berdagang ikan. Seiring waktu berjalan, dia mendapatkan informasi bahwa
ada pendaftaran anggota Polri.
“Modal saya hanya dua,
Sholat Duha dan Sholat Tahajud, meminta kepada Allah SWT, untuk mengabulkan do’a
saya menjadi seorang anggota Polri. Alhamdulillah, do’a saya diijabah, menjadi
seorang anggota Polri yang senang berdakwah,” terangnya.
Bermodal keyakinan dan
dukungan dari istri bernama Dra. Gustini, yang berprofesi sebagai guru di SMP
Pringsewu, mengantarkan putri sulungnya menjadi dokter. Iptu Panjaitan sendiri
memiliki 3 orang putri.
Contoh teladan lainnya
adalah, Irfansyah Panjaitan bisa menyisihkan gaji sedikit demi sedikit, agar
bisa umroh setiap 5 tahun sekali.
“Saya bersyukur, saat ini
kondisi saya sehat, sudah dua kali naik haji, dan dapat penghargaan dari
Kapolri sebagai Polisi teladan. Semua ini berkah dari Allah dan saya juga
berterimaksih kepada Kapolres Tanggamus selaku komandan saya yang selalu
mendukung tugas saya,” ungkapnya.
Satu hal yang membuatnya tidak
bisa lupa dengan berkah Allah yakni pernah bertugas di Polres Lampung Selatan. “Saat
itu ada tahanan yang kabur, kami 3 anggota jaga akhirnya disel. Namun baru
sehari disel, di Polres ada acara Maulid, saya akhirnya dikeluarkan untuk
mengaji dan memberi ceramah,” kenangnya.(hms/polda/dde)