Kaum Ibu Wajib Tahu, Susu Kental Manis Tidak Dianjurkan Bagi Anak di Bawah Usia 12 Bulan Loh!
KATALAMPUNG.COM - Jangan
pernah berpikir gantikan Air Susu Ibu, dengan Susu Kental Manis (SKM). Meski
hanya sebatas minuman pendamping ASI, minuman kental manis tidak dianjurkan di
konsumsi anak di bawah usia 12 bulan.
Penegasan tersebut,
diungkapkan pada acara diskusi yang digelar Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul
Ulama (PP Muslimat NU) Lampung bekerjasama dengan Yayasan Abipraya Insan
Cendekia Indonesia (YAICI), Kamis (29/11) di Gedung SKB Lampung. Adapun tujuan
edukasi, guna membangun visi membangun generasi emas indonesia 2045.
Mengusung tema
"Sosialisasi Cerdas Memilih Pangan Anak dan Bijak Menggunakan Susu Kental
Manis", Ketua VII PP Muslimat NU Bidang Kesehatan dan Sosial Erna Yulia
Soefihara mengatakan, kebanyakan ibu ingin memberikan yang terbaik untuk anak.
Namun, disamping itu kebiasaan ibu semuanya serba instan dan paktis sehingga
tidak berfikir kritis daam penggunaan susu kental manis yang dianggap sebagai
minuman bergizi untuk anak.
"Susu kental manis
bukanlah asupan minuman sebagai pengganti Air Susu Ibu (ASI). Bahkan, katanya,
susu kental manis juga tidak dianjurkan untuk dikomsumsi bagi anak-anak dibawah
12 bulan," jelasnya
Lanjutnya, Susu kental
manis adalah susu sebagai pelengkap bukan sebagai pengganti ASI. Kadar gulanya
juga lebih tinggi, oleh karena itu susu kental manis hanya digunakan sebagai
pelengkap seperti membuat jus dan dicampur dengan susu.
"Sosialisasi ini
dilakukan di tiga kota diantaranya, Semarang, Lampung, dan Surabaya. Dari
sosialisasi tersebut banyak ibu-ibu yang belum mengetahui bahwa susu kental
manis bukanlah susu pengganti ASI," ucapnya
Selain itu, Ibu-ibu
responnya sangat baik dengan sosialisasi ini. Kami di tiga kota hanya melakukan
edukasi dan tidak ada muatan apapun karena kita ingin masyaraka tahu mana yang
harus dikomsumsi sehingga mereka lebih bijak dalam menggunakan susu.
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Lampung, Dr. dr. Hj. Reihana, M.Kes mengatakan bahwa masih rendahnya
dalam penggunaan susu. Secara evakuasi, dalam seminggu penggunaan susu hanya
150 milimeter perorang.
"Tapi kita tetap
berusaha mensyuport untuk memberikan makanan tambahan. Tapi kita juga
menyarankan untuk tidak memilih susu kental manis karena kadar gula yang
tinggi. Kita hanya menyarankan susu murni," katanya
Ia menambahkan, salah satu
kekurungan gizi yang fokus pada pemerintah adalah stunting. Pesoalan ini merupakan
masalah gizi yang kronis.
Menyikapi itu, pihaknya terus menyelesaikan mulai dari anak hingga remaja dan memperbaiki ibunya hingga menikah agar tidak melahirkan anak yang mengalami stunting.
Menyikapi itu, pihaknya terus menyelesaikan mulai dari anak hingga remaja dan memperbaiki ibunya hingga menikah agar tidak melahirkan anak yang mengalami stunting.
"Kita ketahui proses
terhadap stunting tidak mudah seperti membalikan telapak tangan," terangnya
Oleh karena itu,
penanganan stunting tidak kepada anak yang terdampak stunting. "Bagaimana mau sembuh itu
sulit, tapi kita mencegah bagaiamana tidak terjadi stunting mulai dari ibu
hamil dan remaja putra-putri yang kita fokuskan," katanya.
Catatan: Berita ini telah diedit karena terjadi salah pengetikan dari sebelumnya "Kaum Ibu Wajib Tahu, Susu Kental Manis Tidak Dianjurkan Bagi Anak di Bawah Usia 12 Tahun Loh" menjadi "Kaum Ibu Wajib Tahu, Susu Kental Manis Tidak Dianjurkan Bagi Anak di Bawah Usia 12 Bulan Loh". Atas kelalaian ini pihak redaksi meminta maaf kepada para pembaca yang budiman.
Catatan: Berita ini telah diedit karena terjadi salah pengetikan dari sebelumnya "Kaum Ibu Wajib Tahu, Susu Kental Manis Tidak Dianjurkan Bagi Anak di Bawah Usia 12 Tahun Loh" menjadi "Kaum Ibu Wajib Tahu, Susu Kental Manis Tidak Dianjurkan Bagi Anak di Bawah Usia 12 Bulan Loh". Atas kelalaian ini pihak redaksi meminta maaf kepada para pembaca yang budiman.
Reporter:
Cholik Dermawan
Editor:
Fery