Pemprov Lampung Targetkan di 2019 Warga Tidak BAB Sembarangan
KATALAMPUNG.COM - Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Lampung menargetkan di 2019 seluruh kabupaten/kota di
Lampung meraih 100% universal akses sanitasi. Untuk itu, diperlukan komitmen
dan kerja sama seluruh stakeholder mulai kepala daerah, swasta, TNI, dan Polri
hingga unit terkecil pemerintah agar akses sanitasi ini dapat tercapai sesuai
target.
Mengutip data Smart Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
(STBM), hingga November 2018 dari 1,9 juta lebih Kepala Keluarga di Provinsi
Lampung, masih ada 15,25% atau sekitar 1,3 juta yang masih kategori Buang Air
Besar Sembarangan (BABS) atau Open
Defecation Free (ODF). Dari 15 kabupaten/kota baru satu kabupaten yaitu
Kabupaten Pringsewu yang mencapai 100% ODF di 2017.
Gubernur Lampung M. Ridho
Ficardo melalui Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung,
Taufik Hidayat, mengatakan dalam memperoleh target 100% ODF/BABS diperlukan
rencana percepatan pencapaian target akses sanitasi.
"Keterbatasan
regulasi, anggaran, dan kelembagaan yang menggerakan program sanitasi menjadi
faktor belum tercapainya target universal akses," kata Taufik saat membuka
Learning Event Pencapaian Target Universal Akses Sanitasi di Hotel Horison,
Bandar Lampung, Rabu (21/11/2018).
Namun masih ada sisa waktu
untuk mengejar pencapaian target 100% akses sanitasi hingga 2019. Sisa waktu
ini harus dimanfaatkan maksimal dengan dukungan seluruh para pihak.
"Selain dukungan
program dan anggaran, yang paling utama harus ada visi yang sama dari setiap
instansi untuk mencapai SDGs 100% akses sanitasi,” kata Taufik.
Saat ini, Pemprov Lampung
bersama Stichting Nederlandse
Vrijwilligers (SNV), Yayasan
Konservasi Way Seputih (YKWS), dan Mitra Bentala menjadi wadah bagi 15
kabupaten/kota di Provinsi Lampung untuk bersinergi. Kemudian, sharing strategi
yang dilaksanakan 21-22 November 2018.
"Harapannya, melalui
kegiatan ini diperoleh komitmen bersama Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota
dalam rangka mencapai target universal akses sanitasi 2019," ujar Direktur
Eksekutif YKWS Febrilia Ekawati.
Selain itu, diperoleh pula
pemetaan kemajuan pencapaian tantangan dan faktor keberhasilan pencapaian
target universal akses sanitasi serta memperoleh pembelajaran terkait strategi.
Lalu, implementasi pencapaian ODF Kabupaten Pringsewu yang mencapai 100%.
“Jika sanitasi baik,
kesehatan dan perekonomian masyarakat pun menjadi lebih baik,” ujar Febrilia.
Bupati Pringsewu, H.
Sujadi, yang menjadi nara sumber mengungkapkan keberhasilan Pringsewu menjadi
daerah 100% persen ODF merupakan kesuksesan bersama. “ODF bukan hanya masalah
kesehatan tetapi juga kemanusiaan dan itu merupakan ibadah,” ujar Sujadi.
Pihaknya menerbitkan
Peraturan Bupati (Perbup) tentang Gebrak ODF (Gerakan Bersama Rakyat Kabupaten
ODF) untuk menggerakkan seluruh unsur pemerintah dan masyarakat di Pringsewu.
Gebrak ODF yang dipimpin Wakil Bupati Pringsewu, Fauzi, mampu menggerakkan
seluruh elemen masyarakat, baik organisasi sosial dan keagamaan maupun
institusi pemerintah dari level desa hingga kabupaten.
"Gebrak ODF
mengantarkan Pringsewu menuju status kabupaten ODF pertama di Sumatera yang
ditandai dengan penyerahan sertifikat ODF dari Kementerian Kesehatan,"
kata Sujadi. (Humas Prov Lampung)