Lampung Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Hal tersebut, disampaikan
oleh Gubernur saat memberikan sambutan pada Silaturahmi Kerja Nasional
(Silaknas) ke-28 Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) di Gedung Mahligai
Agung Convention Hall, Pasca Sarjana, Universitas Bandar Lampung, Bandar
Lampung, Kamis (6/12) malam.
Baca Juga: Presiden Jokowi Buka Silaknas ICMI ke-28
Acara yang dibuka langsung
oleh Presiden Jokowi ini mengusung tema "Membangun sumberdaya insani yang berkualitas dan bermartabat melalui
peningkatan ekonomi yang adil, makmur, dan mandiri".
Menurut Gubernur Ridho,
dengan banyaknya event nasional yang diselenggarakan di Lampung, telah
mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan Mancanegara (wisman) dan wisatawan
Nusantara (wisnus) yang ingin berkunjung ke Lampung.
Dari data Kementerian
Pariwisata, di era kepemimpinan Gubernur Ridho, peningkatan jumlah wisman dan
wisnus rata-rata 30% per tahun. Pada 2015, wisman masuk Lampung mencapai
114.907 dan wisnus 5,53 juta. Kemudian, pada 2016, wisman 155.053 dan wisnus
meroket menjadi 7,29 juta. Sedangkan pada 2017 kunjungan wisman mencapai 245 ribu
dan wisnus mencapai 8,8 juta.
Kemudian dengan akan
diresmikannya Jalan Tol Trans Sumatera Bakauheni - Terbanggi, Dermaga Eksekutif Bakauheni, dan naiknya status Bandara Radin Inten II menjadi Bandara
Internasional oleh Presiden Jokowi.
Gubernur Ridho berkeyakinan bahwa Provinsi Lampung telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.
Gubernur Ridho berkeyakinan bahwa Provinsi Lampung telah menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar Pulau Jawa.
Menutup sambutannya,
Gubernur Ridho berharap dengan dilaksanakan Silaknas 2018 di Lampung, dapat
membuahkan hasil yang baik untuk kemajuan Indonesia.
"Harapan kami
masyarakat Lampung, dengan dilaksanakannya Silaknas 2018 dapat menghasilkan
pemikiran dan terobosan-terobosan yang berkualitas, yang baik untuk masyarakat
Indonesia, untuk itu saya ucapkan terus berkarya terus membangun, jadi
kebanggan bangsa indonesia," pungkas Ridho.
Kegiatan Silaknas 2018
juga diisi dengan deklarasi dari 11 negara Asia untuk mendirikan Ikatan
Cendekiawan Muslim Asia (ICMA).(***)