Tweet “Bukan Tsunami di Anyer” Hilang, BMKG Ralat "Tsunami Anyer dan Sekitarnya Bukan Karena Aktivitas Seismik Gempa"
KATALAMPUNG.COM – Sampai dengan
Ahad, 23 Desember 2018, pukul 01.15 WIB, para netizen masih mengawasi dan
bertanya tentang fenomena yang terjadi di Banten dan Lampung kepada BMKG.
Namun, yang menambah suasana panik adalah hilangnya Tweet BMKG
sebelumnya.
Diketahui, admin Twitter
akun BMKG @infoBMKG sebelumnya mengatakan: #BMKG tidak mencatat adanya gempa
yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan sekitarnya bukan
tsunami, melainkan gelombang air laut pasang. Terlebih malam ini ada fenomena
bulan purnama yang menyebabkan air laut pasang tinggi. Tetap tenang. 😎
Selang beberapa jam
kemudian, tweet tersebut hilang dan menjadi pertanyaan para netizen. Bahkan netizien
yang sebelumnya tenang kembali riuh dengan ketidakpastian berita yang terjadi.
Baca Juga: BMKG Duga Tsunami Dipicu Longsoran Tebing Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Seperti akun ican @Lee_chungzha
membalas info BMKG dengan mengatakan: Min ko dihapus?? Apa infonya salah??
Terus harus percaya siapa???
Akun AZHARI @Azharinr:
Serius nanya kenapa dah dihapus? Padahal td udah agak selow lah dikit dpt info
dr bmkg, eh taunya dah dihapus lagi. Ngapasi min?
Dan banyak lagi tweet dari
para netizen.
Untungnya, admin @infoBMKG
segera mengeluarkan tweet terbaru dengan mengatakan bahwa terjadi ralat
disebabkan tweet sebelumnya terdapat emoticon yang kurang pas dan ada penegasan
pernyataan
#BMKG tidak mencatat
adanya gempa yang menyebabkan tsunami malam ini. Yang terjadi di Anyer dan
sekitarnya bukan tsunami karena aktivitas seismik gempa. … Tetap tenang 🙏
.
.
Sedikit ralat tweet
sebelumnya, karena ada emoticon yang kurang pas dan ada penegasan pernyataan. 🙏🙏🙏
Dari
pernyataan ini BMKG menegaskan memang terjadi Tsunami di Anyer dan sekitarnya, tetapi bukan
tsunami karena aktivitas seismic gempa.
Baca: Ini Kata BMKG Perihal Tsunami di Pantai Barat Banten dan Lampung.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan berdasarkan informasi peristiwa Tsunami yang terjadi di Pantai Barat Provinsi Banten, BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di beberapa sensor seismik terdekat dengan lokasi terjadinya tsunami.
“Peristiwa ini tidak
disebabkan oleh aktifitas gempabumi tektonik,” katanya melalui keterangan
tertulis yang diterima katalampung.com, Sabtu, 22 Desember 2018.(tim/kl)
Baca: Ini Kata BMKG Perihal Tsunami di Pantai Barat Banten dan Lampung.
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan berdasarkan informasi peristiwa Tsunami yang terjadi di Pantai Barat Provinsi Banten, BMKG segera melakukan analisis rekaman data sinyal seismik di beberapa sensor seismik terdekat dengan lokasi terjadinya tsunami.
Berdasarkan analisis
sinyal seismik tidak didapatkan adanya rekaman gempabumi pada waktu yang
berdekatan dengan waktu terjadinya tsunami di sekitar Banten dan Lampung.
Berdasarkan hasil
pengamatan tidegauge (sementara), didapatkan data sebagai berikut:
a. Tidegauge Serang
tercatat pukul 21.27 WIB ketinggian 0.9m
b. Tidegauge Banten
tercatat pukul 21.33 WIB ketinggian 0.35m
c. Tidegauge Kota Agung
Lampung tercatat pukul 21.35 WIB ketinggian 0.36m
d. Tidegauge Pelabuhan
Panjang tercatat pukul 21.53 WIB ketinggian 0.28m