Andi Surya: Polisi Baiknya Periksa Utusan UIN yang Temui Keluarga Korban Terduga Pelecehan Seks

KATALAMPUNG.COM - Polisi sebaiknya sudah memikirkan untuk menghubungi keluarga korban dugaan pelecehan seks di Kampus UIN Raden Intan Lampung. 


Andi Surya: Polisi Baiknya Periksa Utusan UIN yang Temui Keluarga Korban Terduga Pelecehan Seks


Demikian disampaikan oleh Anggota MPR/DPD RI, Andi Surya, dalam pernyataannya kepada media massa terkait perkembangan proses hukum dugaan pelecehan seks mahasiswi EP oleh oknum dosen UIN RIL, SH, di kepolisian.

Menurutnya, korban saat ini dikabarkan dalam kondisi traumatik, banyak berdiam diri di rumah dan merasa diasingkan oleh pihak Kampus (LampungPro, 23/01/18).

Dia menjelaskan, kabar yang beredar disebutkan ada dua kali utusan Kampus UIN yang menemui keluarga korban dengan maksud mediasi, namun menurut keluarga, ada pernyataan dari utusan tersebut, jika kasus dugaan pelecehan seks ini diteruskan kepada aparat kepolisian maka akan terjadi "yang menang jadi arang dan yang kalah jadi abu".

"Kabar ini merupakan informasi yang harus ditelusuri polisi, karena ungkapan 'menang jadi arang kalah jadi abu' seolah-olah merendahkan proses hukum dan ketidakpercayaan kepada aparat penegak hukum baik kepolisian maupun pengadilan sekaligus upaya menakut-nakuti keluarga korban untuk tidak meneruskan proses hukum," ujar Andi Surya.

Dirinya khawatir jika pihak keluarga menghentikan delik aduan yang saat ini sedang diproses polisi oleh karena ungkapan itu artinya ada upaya menghalang-halangi jalan hukum menciptakan keadilan kepada korban.

"Ini negara hukum, dan dugaan kasus pelecehan seks ini masalah serius tentang hak dan keadilan untuk perempuan, ungkapan bernada negatif itu menurut saya upaya mendegradasi keluhuran hukum yang memiliki tujuan mencipta rasa keadilan di negeri ini, artinya sama dengan meragukan profesionalitas aparat kepolisian dalam mengungkap dan membuktikan suatu peristiwa dugaan pelanggaran hukum," jelasnya.

Menurut Andi, Polisi sebaiknya memanggil dan memeriksa utusan tersebut untuk mengetahui kebenarannya. "Selanjutnya ditelusuri siapa yang memerintahkan utusan UIN ini menemui keluarga korban dan menyampaikan pesan seperti itu," kata Andi.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.