Industri Keuangan Desa di Lampung Tumbuh di Angka 9 Persen
KATALAMPUNG.COM - Kepala
OJK Lampung Indra Krisna mengatakan, perkembangan industri keuangan di Lampung
pada bulan Februari 2019 tumbuh di angka 9 persen. Hal ini sesuai dengan target
yang ingin dicapai.
Menurut Indra, angka yang
masuk di bulan Februari ini memang belum begitu besar. Mengingat, saat ini
sedang pada fase awal tahun dan juga masuk pada tahun politik. Melihat situasi
ini, kata Indra, tak dapat dipungkiri jika bank masih bersifat konservatif.
“Apa lagi kita tahu tahun
2019 ini adalah tahun politik mungkin mereka akan melihat dulu seperti apa. Bank
memberikan kredit dia juga harus memikirkan keuntungannya kembali kalau tidak
akan dimarahi OJK," ujar Indra.
Ia menilai, perbankan akan
melihat kondisi pasar setelah pileg dan pilpres di bulan April. “Tetapi kami
secara Nasional itu meminta bank itu tumbuh kreditnya mencapai 9-12 persen.”
Ia menambahkan, Kinerja Keungan
Perbankan menunjukkan perkembangan yang baik, Asset perbankan meningkat 8,14
persen dari Rp. 80.453 Triliyun di bulan Desember 2017 menjadi Rp 86.990
Triliyun di bulan Desember 2018.
"Jadi Total Asset Bank
Umum meningkat menjadi 8,15 persen dari Rp. 68, 845 Triliyun di Desember 2017
menjadi Rp 41,432 triliyun di Desember 2018," terangnya.
Sementara untuk Total Dana
Pihak Ketiga (DPK) BPR meningkat 6,12 persen dari Rp 9.008 Triliyun di Desember
2016 menjadi Rp 9.561 Triliyun di Desember 2018.
"Total NPL perbankan
ada peningkatan sebesar 11,54 persen dari 3,30 persen di bulan Desember 2017
menjadi 3,68 persen di bulan Desember 2018," tambahnya.
Kemudian untuk Total NPL BANK
UMUM ada peningkatan sebesar 18,64 persen dari 1,96 persen di Desember 2017
menjadi 2,32 persen di Desember 2018 ( peningkatan ada di Bank konvensiaonal).
Reporter: Cholik
Editor: Guntur Subing