Dua Bocah di Pringsewu Diduga Dianiaya Ayah Kandungnya


KATALAMPUNG.COM - Dua Bocah di Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu, berinisial SK (8) yang baru duduk di bangku kelas I SD, dan HA (5) yang belum sekolah, diduga dianiaya ayah kandungnya sendiri. Akibat kekerasan tersebut, HA mengalami luka lecet di bagian telinga, sedangkan SK mengalami luka lebam di bagian punggung belakang, kemudian bagian tangan sebelah kiri dan kanan mengalami luka memanjang yang mirip seperti bekas diseret.


Dua Bocah di Pringsewu Diduga Dianiaya Ayah Kandungnya


Beruntung SK berhasil kabur ke rumah neneknya. Selanjutnya dibawa ke Puskesmas Sukoharjo oleh Kakeknya untuk dilakukan pengobatan dan melaporkan ke Polsek Sukoharjo, kemarin Selasa (16/7/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

Atas laporan tersebut, Polsek Sukoharjo Polres Tanggamus secara marathon meminta sejumlah keterangan saksi-saksi dan langsung mengamankan HN selaku ayah korban dan membawanya ke Mapolsek Sukoharjo tadi malam.

Pantauan di Mapolsek Sukoharjo, pukul 22.30 WIb, HN digelandang petugas juga terlihat petugas membawa sejumlah benda mirip sabuk dan sapu yang diduga digunakan menganiaya korban.

Kapolsek Sukoharjo Polres Tanggamus Iptu Deddy Wahyudi, SH. mengungkapkan tadi malam pihaknya langsung mengamakan ayah korban sebab diduga kuat sebagai pelaku penganiyaan terhadap 2 anak kandungnya.

"Atas penyelidikan laporan tersebut, kami mengamankan HN sekitar pukul 22.30 Wib, saat ini diamankan di Mapolsek Sukoharjo guna proses penyelidikan lebih lanjut," ungkap Iptu Deddy Wahyudi dalam keterangannya di Mapolres Tanggamus, Rabu (17/7/19) pagi.

Sementara, menurut pengakuan dari warga sekitar, selama ini HN kerap melakukan kekerasan terhadap ketiga anaknya di depan umum. Sayangnya meskipun hal itu sudah lama terjadi, tidak ada warga yang berani untuk ikut campur atau melapor ke aparat karena merasa takut.

“Sering mas anak anaknya di pukuli, tapi warga disini pada ketakutan. Sebenarnya kami sangat kasihan melihat anak-anaknya dipukuli. Apalagi ibu mereka tidak ada, sedang kerja di Singapura,” ujar warga setempat yang tidak mau namanya disebutkan.

Menurut warga lain yang juga tidak ingin disebutkan namanaya, ia juga melihat kekerasan terhadap kedua korban

“Saya melihat SK dipukuli ayahnya pakai gagang sapu lalu diseret, sedangkan HA yang ikut dipukuli langsung kabur,” ungkapnya.

Sementara Sumaji (56) kakek korban mengatakan, saat penganiayaan terjadi di rumah yang letaknya tidak jauh dari rumah korban. “Saya kaget tiba-tiba SK datang sambil menangis. Dan saat saya tanya, dia jawab habis dipukuli ayahnya,” kata Sumaji di rumahnya. (*)
Diberdayakan oleh Blogger.