Kepala BPS Mesuji: Petugas Sakernas Harus Cermat!


KATALAMPUNG.COM - Para Petugas Lapangan dalam rangka Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semester II 2019, harus lebih cermat dalam melakukan pendataan. Karena data yang berkualitas hanya dapat terwujud bila cara mendatanya juga berkualitas. Para petugas harus mendalami setiap pertanyaan yang diajukan kepada responden. Sehingga dapat diperoleh data lapangan yang terpercaya.


Kepala BPS Mesuji: Petugas Sakernas Harus Cermat!


Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mesuji, Heri Gunawan,S.Si, dalam sambutannya pada acara Pembukaan Pelatihan Petugas Lapangan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Semester II Tahun 2019, Rabu (17/7), di hotel D'pilda, Mesuji.

Menurut Heri Gunawan, data ketenagakerjaan yang dikumpulkan oleh BPS melalui sensus dan survei antara lain; Sensus Penduduk (SP), Survei Penduduk Antar Sensus (Supas), Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas).

“Dari survei-survei tersebut, hanya Sakernas yang dirancang khusus untuk mengumpulkan data yang dapat menggambarkan keadaan umum ketenagakerjaan antar periode pencacahan. Hingga saat ini, Sakernas mengalami berbagai perubahan baik waktu pelaksanaan, level estimasi, cakupan, maupun metologi,” kata Heri.
Dijelaskannya, pendekatan teori ketenagakerjaan yang digunakan dalam sakernas sejak tahun 1984 menggunakan Konsep Baku Angkatan Kerja (Standard Labour Force Concept) yang tertuang dalam International Convernce of Labour Statisicians (ICLS) ke 13 tahun 1982.

Pada tahun 2013, International Labour Organization (ILO) menyelenggarakan ICLS ke 19 yang menghasilkan beberapa perkembangan konsep definisi variabel ketenagakerjaan serta menyesuaikan konsep aktifitas produktif (yang dalam ICLS ke 19 disebut dengan work), dengan batasan produksi yang mengacu pada System National Account (SNA) 2008.

“Mulai tahun 2016, kuesiones Sakernas sudah mengadopsi 2 konsep baku ketenagakerjaan dari ICLS ke 13 & ICLS ke 19, meskipun konsep ICLS ke 19 belum diakomodir secara utuh. Pada sakernas 2017 dilakukan penyempurnaan terhadap penerapan konsep ICLS ke 19, mencakup penyempurnaan alur pertanyaan dan penambahan bebrapa pertanyaan dalam kuesioner,” tambahnya.

Kemudian, pada sakernas tahun 2019, kata Heri, kembali dilakukan penyempurnaan kuesioner untuk menangkap fenomena kerja berbasis online dan program padat karya yang berasal dari Dana Desa. Secara umum tujuan pengumpulan data melalui Sakernas Semester II Tahun 2019 adalah menyediakan data pokok ketenagakerjaan yang berkesinambungan.

"Secara khusus, untuk memperoleh etismasi data jumlah penduduk bekerja, jumlah pengangguran, dan indikator ketenagakerjaan lainnya serta perkembangan di tingkat nasional, provins maupun Kabupaten/Kotai," ujar Heri Gunawan seraya menyebut jadwal kegiatan survei mulai tanggal 8 hingga 25 Agustus 2019.

Lanjutnya, dari setiap rumah tangga terpilih dikumpulkan keterangan mengenai keadaan umum setiap angota rumah tangga yang mencakup nama, hubungan dengan kepala rumah tangga, jenis kelamin, bulan dan tahun lahir serta umur.

Untuk anggota rumah tangga yang berumur 5 tahun ke atas ditanyakan partisipasi sekolah, pendidikan, tempat tinggal 5 tahun yang lalu, disabilitas, kegiatan seminggu yang lalu, pertanyaan tambahan terkait konsep baru ketenagakerjaan, kegiatan mencari pekerjaan/ mempersiapkan pekerjaan/ mempersiapkan usaha baru, pekerjaan utama dan tambahan, jam kerja seluruh pekerjaan, serta pengalaman kerja.

Sedangkan untuk anggota rumah tangga berumur 10 tahun ke atas juga ditanyakan keterangan mengenai status perkawinan.

Pelatihan ini berlangsung 2 gelombang masing-masing selama 3 hari yaitu pada tanggal 17 - 19 Juli 2019 Dan 22 - 24 Juli 2019), dengan Instruktur Nasional, Sri Arifatul Aurora, SST.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.