Dewan Kopi Lampung Apresiasi Penyelenggaraan Pekan Raya Lampung 2019
KATALAMPUNG.COM – Ketua Dewan
Kopi Lampung Mukhlis Basri, mengapresiasi terselenggaranya Pekan Raya Lampung 2019, pasalnya kegiatan pesta rakyat ini menjadi lebih meriah dari pada
kegiatan sebelumnya.
"Saya sangat
mengapresiasi kegiatan Pekan Raya Lampung 2019 ini, karena kegiatan ini tanpa
melibatkan dana anggaran pemerintah (APBD, red). Pemerintah Provinsi Lampung
mampu menggelar acara semeriah ini, dan ini swastanisasi sekali, bahkan lebih
meriah dengan sebelumnya," jelas Mukhlis Basri saat diwawancarai oleh awak
media di Stand Dewan Kopi Lampung, Sabtu (3/8) malam.
Dirinya mengucapkan terima
kasih kepada Gubernur Lampung yang telah menyelenggarakan kegiatan Pekan Raya
Lampung ini. Karena kegiatan ini seperti Pekan Jakarta Raya. Tapi meski
demikian, Mukhlis menyarankan agar kegiatan besar yang meriah ini dilakukan di
saat bulan liburan, karena masyarakat bisa menikmatinya dengan lebih meriah
lagi.
"Saran saya kepada
Pak Gubernur, sebaiknya waktu kegiatan Pekan Raya itu dikaji lagi ke depannya.
Karena di bulan Agustus ini hampir di setiap Kab/Kota melakukan kegiatan,
bahkan pameran dan lainnya. Saya usulkan ke depan itu pas libur. Karena ketika
pas libur itu mereka bisa bawa anak dan istrinya untuk nonton Pekan Raya lampung,"
ucap Mukhlis.
Mukhlis juga mengapresiasi
karena penyelenggara telah menyediakan stand
khusus untuk Dewan Kopi. "Ini kita dikasih stand khusus Dewan Kopi,
sehingga terlibat semua yang bergelut di dunia kopi. Mereka Barista Kopi
harus didukung penuh. Kalau penduduk di Lampung yang jumlahnya jutaan ini semua
minum kopi, maka gak perlu lagi kita minum yang lain," paparnya.
Soal impor Kopi, mantan
Bupati Lampung Barat ini minta agar pihak kepolisian dapat menyelidikinya. “Untuk
masalah Impor kopi itu saya minta dihentikan semua, karena sekarang ini petani
sedang panen besar, jangan sampai harga Kopi Lampung anjlok. Pak Gubernur juga
sudah menyampaikan demikian. Kalau itu ada penyimpangan kopi, polisi harus
turun untuk mengusut dan menyelidiki apakah betul adanya penyimpangan
itu," tegasnya.
Dia berpesan agar semua
pihak terlibat untuk meningkatkan produksi kopi dan menjaga kualitas yang terbaik.
“Karena petani sekarang ini sedang panen kopi, bohong jika di Lampung ini
kurang kopi. Maka harus distop impor kopi. Apalagi Kopi Lampung ini sudah
terkenal di dunia.”
Sementara itu, Mangcak
selaku Barista kopi Lampung menerangkan, Kopi Lampung memiliki ciri dan
rasa khas (taste) tersendiri, bahkan Kopi Robusta
Lampung Barat telah tampil di ajang internasional. "Di Kuala Lumpur tahun
2018 masuk lima besar di ajang lomba kopi se-Asia. Kemudian tahun 2016 kemarin
Canada masuk 10 besar. Kalau tanggapan dari orang luar negeri bahwa Kopi
Lampung itu ada rasa caramel dan nutty
(kacang, red)," jelasnya.(cholik)