OJK: Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Lampung Dalam Kondisi Stabil dan Baik

KATALAMPUNG.COM - Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung menilai secara umum sektor jasa keuangan di Provinsi Lampung dalam kondisi stabil dan baik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan industri jasa keuangan Provinsi Lampung yang berada di atas pertumbuhan nasional.


OJK: Sektor Jasa Keuangan di Provinsi Lampung Dalam Kondisi Stabil dan Baik


Sektor Industri Jasa Keuangan-Perbankan

Data OJK Provinsi Lampung pada Semester 1-2019 menunjukan, aset Perbankan Lampung per Juni 2019 sebesar Rp93,3 Trillun, meningkat 7,26% (ytd) dan 9,37% (yoy),. Pertumbuhan aset perbankan terutama diakselerasi oleh peningkatan penghimpunan dana pihak ketiga, sementara pertumbuhan penyaluran kredit tercatat relatif rendah.

Total penyaluran kredit Perbankan di Provinsi Lampung per Juni 2019 tercatat sebesar Rp65,98 Triliun, meningkat 2,53% dibandingkan Desember tahun 2018 dan 5,14% dibandingkan Juni 2018. Sedangkan Dana Pihak Ketiga Perbankan Lampung per Juni 2019 tercatat sebesar Rp51,36 Triliun, meningkat 8,23% dari Desember 2018 atau Rp3,9 triliun, dan sebesar 5,15% atau Rp2,55 Triliun dari triwulan -2019

Kredit per sektor ekonomi terdiri dari Sektor bukan Lapangan Usaha sebesar Rp24,9 Trilyun (37,84% dari total kredit); Sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp15,28 Trilyun (23,17% dari total kredit); Sektor Pertanian sebesar Rp9,41 Trilyun (14,27% dari total kredit); Sektor Perantara Keuangan sebesar Rp4,15 Trilyun (6,30% dari total kredit); Sektor pengolahan sebesar Rp3,79 Trilyun (5,76% dari total kredit); Sektor Transportasi sebesar Rp3,17 Trilyun (4,81% dari total kredit).

Risiko perbankan dari peryaluran kredit dinilai relatif rendah. Hal ini tercermin dari rasio NPL yang relatif rendah. Rasio NPL per Juni 2019 perbankan tercatat 2,69%. Sedikit meningkat bila dibandingkan Triwulan I- 2019 sebesar 2,35% dan Desember 2018 sebesar 2,18%.

Per Juni 2019 Bank Umum yang berada di wilayah kerja Kantor OJK Provinsi Lampung terdiri dari 1 KP BU, 34 BU Konvensional, 2 Kanwil, 53 KC, dan 284 KCP, sedangkan jumlah BPR dan BPRS seluruhnya berjumlah 36 BPR/S yang terdiri dari 25 BPR dengan 36 KC dan 11 BPRS dengan 6 KC.

Selama tahun 2019 Kantor 0JK Provinsi Lampung memberikan izin pembukaan kantor bank sebanyak 7 kantor, 25 izin penutupan kantor, dan 10 izin pemindahan alamat kantor bank.

Industri Keuangan Non Bank

Asuransi, premi industri asuransi umum konvensional mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Jumlah premi asuransi umum konvensional per Triwulan I-2019 tercatat sebesar Rp137 Miliar, mengalami penurunan sebesar 19% jika dibandingkan dengan Triwulan I-2018.

Sedangkan jumlah premi/kontribusi asuransi umum syariah per Triwulan 1-2019 tercatat sebesar Rp1 Miliar, mengalami peningkatan sebesar 8%. Sementara jumlah premi asuransi jiwa konvensional posisi Triwulan I-2019 mengalami penurunan sebesar 11% dengan nilai sebesar Rp256 Miliar, begitu pula dengan premi asuransi jiwa syariah yang mengalami penurunan sebesar 64% pada Triwulan I-2019 dengan jumlah sebesar Rp33 Miliar.

Pembiayaan, untuk posisi Mei 2019, pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp8.424 Milyar atau tumbuh 4,5% dibandingkan posisi Desember 2018 sebesar Rp8.062 Milyar, dengan rasio Non Performing Financing (NPF) pada level 2,09% (gross) dan 0,79% (nett).

Dana Pensiun, sesuai data per Mei 2019, nilai aset Dana Pensiun adalah sebesar Rp 137 M atau meningkat sebesar 6% dan nilai investasi dan nilai investasi Dana Pensiun adalah sebesar Rp 135 M atau meningkat sebesar 6,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Lembaga Keuangan Mikro (LKM), saat ini, jumlah LKM di Lampung tercatat sebanyak 9 Koperasi LKM dengan status berizin penuh. Total aset seluruh koperasi LKM di Lampung per April 2019 adalah sebesar Rp25,2 Miliar dengan jumlah pinjaman yang disalurkan adalah sebanyak Rp17,4 Miliar.

Financial Technologi (Fintech), mengenai perkembangan layanan jasa keuangan berbasis teknologi/FinTech, saat ini tercatat sebanyak 113 perusahaan FinTech P2P Lending yang terdaftar/berizin di OJK yang terdiri 7 perusahaan yang telah berizin dan 106 perusahaan tengah dalam proses pendaftaran, dimana terdapat 1 perusahaan Fintech P2P Lending yang berkantor pusat di Lampung.

Pasar Modal, sementara pada Sektor Pasar Modal, saat ini terdapat 1 Kantor Perwakilan BEl di Provinsi Lampung, 2 KP Emiten, 7 KC Perusahaan Efek, 1 KC Manajer Investasi, 33 KC Agen Penjual Reksadana dan7 Galeri Investasi.

Jumlah investor di Provinsi Lampung per Mei 2019 tercatat sebanyak 21.674 dengan total nilai transaksi saham sebesar Rp800,4 Miliar.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.