Ida Budiarty Bangun Komitmen Untuk FEB Unila Sepuluh Terbaik di Tahun 2025


KATALAMPUNG.COM -  Bakal Calon Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (FEB Unila) Dr. Ida Budiarty menyatakan komitmennya dalam mencapai Visi FEB Unila “Menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sepuluh Terbaik di Indonesia Pada Tahun 2025”. Hal itu disampaikan oleh Ida saat digelar Sosialisasi Penyampian Visi, Misi dan Program Kerja Bakal Calon Dekan FEB Unila Periode 2019-2023.


Ida Budiarty Bangun Komitmen Untuk FEB Unila Sepuluh Terbaik di Tahun 2025


“Karena Renstra FEB Unila 2016-2020, maka  visi dan misi yang akan saya gunakan masih tetap menggunakan visi dan misi yang lama. Kemudian saya bicara prioritas program FEB Unila dan tantangan program FEB Unila 2021-2025, artinya apa, pada dua tahun kedepan, 2020-2021, kita masih menggunakan (renstra) yang lama,” ujar Ida di hadapan civitas akademika FEB Unila di Aula Student Center FEB Unila, Kamis, 5 September 2019.

Menurutnya, apa yang sudah diletakkan oleh dekan saat ini, Prof. Satria Bangsawan, sudah on the track. “Dalam pemikiran saya, apa yang sudah dilakukan pak dekan sudah sangat bagus, tinggal kita melanjutkan dan kita menggapai apa yang belum sempat Pak Satria capai pada saat ini,” katanya.

Ida menjelaskan, mahasiswa FEB Unila harus memiliki karakter yang utama dan memiliki nilai unik, yakni entrepreneur. “Selain kalian lulusan FEB, kalian harus berjiwa entrepreneur, sanggup membuka lapangan pekerjaan sendiri. Sanggup??,” ujarnya yang disambut dengan jawaban “sanggup” secara serentak oleh audience.

Baca Juga: Nairobi Usung FEB Unila Menjadi Fakultas Entrepreneurial Terbaik di Indonesia

Untuk mencapai visi dan misi FEB Unila, Ida menekankan pada empat (4) kinerja yang harus diperbaiki, yakni kinerja input, kinerja proses, kinerja output dan kinerja outcome.

“Ingat empat ini, dimana anda terlibat? Di keempatnya, mahasiswa harus terlibat di semua indikator, baru bisa mendukung FEB Unila menjadi sepuluh terbaik di Indonesia tahun 2025. Di semua indikator ini, mahasiswa harus dilibatkan, tidak boleh ditinggalkan, kalau ada pendidikan, libatkan mahasiswa, Kalau ada pengabdian libatkan mahasiswa.”

Menurut Ida, pelibatan mahasiswa dalam setiap indikator kinerja sangatlah penting. Sebagai contoh pada indikator kinerja input, semakin baik input yang muncul maka akhirnya juga akan baik.

Reporter: Cholik
Editor: Guntur Subing
Diberdayakan oleh Blogger.