Bulog Lampung Serap Hasil Panen Petani Lokal


KATALAMPUNG.COM – Dalam rangka menjalankan tugas untuk menjaga Ketahanan Pangan Nasional, Perum Bulog Lampung menyerap hasil petani lokal. Hal ini merupakan implementasi dari program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Lampung.


Bulog Lampung Serap Hasil Panen Petani Lokal


"Gubernur Lampung memberikan dukungan penuh kepada BULOG untuk melaksanakan program BPNT dengan menggunakan beras pengadaan Bulog yang saat ini telah mencapai 1.543 ton beras. Dukungan terhadap Bulog tersebut dituangkan dalam bentuk surat kepada Menteri Sosial Republik Indonesia serta Bupati/Walikota se-Lampung,” jelas Kepala Bulog Divre Lampung Faisal di Hotel Batiqa, Rabu (23/10/19).

Menurutnya, dukungan penggunaan beras pengadaan dalam pelaksanaan BPNT secara tidak langsung merupakan dukungan kepada petani lokal Lampung. Bahkan Gubernur optimis menawarkan beras hasil tani lokal Lampung kepada Gubernur se-Sumatera dalam rangka pemenuhan kebutuhan beras.

“Para Petani lokal akan terdorong semangatnya untuk terus meningkatkan produksi hasil pertanian, karena hasil pertanian tersebut akan diserap oleh Bulog sesuai ketentuan. Alur penyerapan dan penggunaan beras hasil pengadaan Bulog ini akan menjaga ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga sehingga bentuk ketahanan pangan nasional akan terwujud," ucapnya.

Faisal menambahkan, sesuai dengan Perpres No. 48 Tahun 2016 Perum BULOG menjalankan penugasan dari pemerintah dalam rangka ketahanan pangan nasional, meliputi ketersediaan, keterjangkauan dan stabilisasi harga. Di tahun 2019, Bulog Lampung telah melaksanakan penyerapan hasil petani lokal sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2015 sebanyak 51.198 ton beras atau 50,15 persen (per tanggal 22 Oktober 2019) dari target penyerapan yang ditetapkan sebesar 102.079 ton.

"Saat ini BULOG masih terus melaksanakan pengadaan selama masih terdapat panen," katanya.

Faisal menilai, Lampung sebagai salah satu daerah penyangga stok beras di Sumatera. Dengan potensi itu Bulog telah melakukan pemerataan stok ke berbagai daerah antara lain, Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Bengkulu.

"Sepanjang tahun 2019 ini Perum Bulog melanjutkan pelaksanaan kegiatan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sesuai dengan Surat Menteri Perdagangan nomor 718/M-DAG/SD/7/2019 tanggal 8 Juli 2019," ucapnya.

Menghadapi akhir tahun dengan ritme kenaikan harga, Bulog Lampung telah siap dengan ketahanan stok yang aman untuk 1 tahun lebih, tersebar di 12 (duabelas) gudang milik BULOG yang dapat menjangkau 15 Kota/Kabupaten se-Lampung dan melaksanakan intervensi pasar dengan memenuhi stok beras melalui kegiatan KPSH, yang telah mencapai angka 17.651 ton beras.

"Dibandingkan dengan tahun 2018, capaian KPSH di tanggal 22 Oktober 2019 tersebut meningkat 17,24 persen dari total KPSH di tahun 2018 sebesar 15.056 ton beras," terangnya.(cholik)
Diberdayakan oleh Blogger.