Firmansyah Fokus Pada Pendidikan Karakter Anak
KATALAMPUNG.COM -
Pendidikan karakter menjadi target utama pembangunan bidang pendidikan yang
akan dilakukan bakal calon (balon) Wali Kota Firmansyah Y. Alfian, jika nanti
dipercaya masyarakat memimpin Bandar Lampung.
“Tidak usah jauh-jauh,
saya lihat di kampus yang saya pimpin saat ini. Dari 1.300 mahasiswa baru yang
kami terima, 30 sampai 40 persen tidak bisa baca Alquran. Padahal, sebelum
masuk kampus ini, mereka sudah belajar agama di sekolah selama 12 tahun mulai
dari SD hingga SMA,” kata Firmansyah, saat pertemuan silahturahmi dengan 20
jurnalis dari berbagai media massa, Kamis (17/10/2019).
Jika diberi amanah menjadi
Wali Kota Bandar Lampung, kata Firmansyah, dia akan mengeluarkan SK yang berisi
setiap siswa lulus SD beragama Islam wajib sudah bisa membaca Alquran dan hafal
Juz 30 jika ingin masuk ke jenjang SMP. Untuk itu, dia akan mengembangkan Taman
Pendidikan Alquran (TPA) di setiap musalah dan masjid agar siswa SD di sekolah
umum dapat belajar mengaji. Upaya itu sekaligus melatih anak-anak memakmurkan
masjid dan solat berjamaah.
“Kalau di madrasah
anak-anak akan belajar mengaji di sekolah, kalau sekolah umum, mereka bisa
belajar mengaji dengan guru mengaji yang sudah kita siapkan. Apalagi, selama
ini, guru mengaji sudah diberi insentif oleh wali kota saat ini. Jika anak-anak
sudah memakmurkan masjid, orangtua akan malu jika tidak ke masjid,” kata dia.
Firmansyah yang mengusung tag line “Bandar Lampung Berjamaah,
mewujudkan pemerintahan yang bersih, jujur, adil, makmur, dan amanah”, juga
mengatakan pembangunan bukan hanya masalah pendidikan gratis dan kesehatan
gratis.
Menurut Ketua Badan Wakaf
Indonesia (BWI) Provinsi Lampung itu, dalam bidang pendidikan dan kesehatan
bagaimana proses pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.
“Jadi, saya yakin dengan
melibatkan semua orang (berjamaah) apa yang menjadi niat kita (ibadah) dalam
semua bidang pembangunan akan menjadi nilai ibadah,” kata Rektor Institut
Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya itu.
Dia ingin, semua
pembangunan di Bandar Lampung transparan dan bisa diakses semua masyarakat.
Salah satu caranya dengan menerapkan smart city yang akan melibatkan anak-anak
muda yang pintar dan siap ikut berperan membangun Bandar Lampung Berjamaah.
“Dengan melibatkan banyak
orang (Berjamaah) kita akan minta ide-ide masyarakat yang bagus dan jalankan
ide-ide cemerlang untuk membangun Bandar Lampung adil dan sejahtera,” kata
putra bungsu pendiri Yayasan Alfian Husin itu.
Ditanya wartawan soal
pencalonannya di sejumlah partai, Firman menegaskan dia tidak akan membeli
perahu partai demi mencalonkan diri sebagai wali kota. “Kalau harus bayar,
apalagi sampai miliaran rupiah saya tidak akan mau. Saya siap mencalonkan diri
jika ada kebermanfaatannya untuk orang banyak,” kata dia.
Untuk itu, dia menyerahkan
sepenuhnya kepada partai. “Jika saya dianggap layak saya akan maju. Terserah,
layak menjadi wali kota atau layak menjadi wakil wali kota. Kalau menjadi wakil
wali kota, saya akan lihat juga, saya berguna atau tidak bagi pembangunan kota
ini,” tutupnya.(cholik)