GAPENSA Dirikan Posko Advokasi Konflik Pertanahan (PAKP)
KATALAMPUNG.COM - Garda
Pembangunan Tunas Bangsa (GAPENSA) Provinsi Lampung mendirikan Posko Advokasi
Konflik Pertanahan (PAKP) di sekretariat Gapensa, Jalan Keramat No. 9 Labuhan
Ratu, Bandarlampung. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Gapensa Lampung Wendy
Aprianto saat menggelar Rapat Terbatas Akhir Tahun Gapensa, Rabu (25/12).
Rapat Terbatas Akhir Tahun
yang diselenggarakan di sekretariat Gapensa ini mengangkat tema “Refleksi akhir tahun: Darurat Konflik
Pertanahan Lampung”. Reflesi yang dihadiri belasan anggota Gapensa ini
berjalan dialogis dan kontruktif.
Menurut Wendy, Lampung darurat
konflik anggraria dan Gapensa harus turun tangan membela rakyat. Berdasarkan
data KPA (Konsorsium Pembaharuan Agraria) 2017 terjadi 520.491,87 konflik
agraria dan melibatkan 652,738 Kepala Keluarga.
“Konflik ini merupakan
konflik struktural yang melibatkan Rakyat berhadapan dengan perusahaan dan
pemerintah sendiri, ironisnya Lampung
merupakan 5 Provinsi penyumbang konflik agraria terbesar sebanyak 35
konflik agraria,” ungkap Wendy.
Ia menambahkan, sebanyak
365 kasus agraria berimbas pada kriminalisasi rakyat, 224 dianiyaya, 6
tertembak dan 13 tewas. Dari data itu sebanyak 13 persen terjadi di Lampung. “Konflik
ini terjadi di hutan atau lahan garap yang merupakan hajat hidup dirinya dan
keluarganya, ini sangat menyinggung nurani dan sangat bertentangan degan amanat
UUD Pasal 33 UUD 45 yang mengamanatkan pengelolaan seluruh sumber daya tanah,
bumi dan didalamnya dikuasai Negara dan digunakan sepenuhnya demi hajat hidup
orang banyak,” tambah aktivis kerakyatan yang konsisten membela rakyat ini.
Aktivis dan juga peneliti
ini menyatakan bahwa Gapensa akan turut serta menyelesaikan masalah agraria
dengan membentuk Posko Advokasi Konflik Pertanahan (PAPK) di sekretariat
Gapensa.
“Untuk itu kami mengimbau
kepada seluruh rakyat tertindas akibat sengketa pertanahan, baik Petani,
Gapoktan atau Pendamping Hutan untuk datang melaporkan masalahnya atau hubungi
WA 082138316278 (Wendy). Kami sudah siapkan tim hukum dan secara ligitasi
Gapensa akan serius mengawal ini,” ujar Wendy.(***)