Tahun 2020 Pelabuhan Panjang Terapkan VGM Guna Keselamatan Pelayaran


KATALAMPUNG.COM - Kepala Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Kelas 1 Panjang (KSOP) Andi Hartono mengatakan, di tahun 2020 pihaknya akan menerapakan Verified Gross Mass Of Container (VGM). Menurutnya, VGM wajib guna menjamin keselamatan pelayaran dan menjadi ketentuan bersama negara-negara yang tergabung dalam International Maritime Organization (IMO).


Tahun 2020 Pelabuhan Panjang Terapkan VGM Guna Keselamatan Pelayaran


“Penerapan itu juga untuk mencegah perbedaan berat peti kemas, sehingga bisa mengancam keselamatan kapal dan awak kapal baik di laut maupun saat di pelabuhan,” ujar Andi saat menggelar jumpa pers atas capaian kinerja Tahun 2019 dan rencana kerja Tahun 2020, di Aula Kantor KSOP Kelas 1 Panjang, Kamis (23/1/2020).

Pihaknya menargetkan di tahun 2020, pengukuran kapal-kapal tradional sebanyak 500 kapal. Selain itu, lanjutnya, "Penertiban sertifikat kapal (pas kecil) Bagi kapal-kapal tradisional dengan target sebanyak 500 kapal, Diklat pemberdayaan masyarakat (DPM) bagi nelayan dan awak kapal tradisional bekerja sama dengan salah satu UPT kementrian perhubungan di bidang pendidikan dan pelatihan yaitu poltekpel banten (target peserta 1.000 orang dengan jenis diklat BST KLM dan SKK 30/60 Mil)," ucapnya.

Pihaknya juga sedang melakukan proses penyusunan Rencana Induk Pelabuhan (RIP) Panjang. RIP berguna untuk memberikan kepastian hukum dalam rangka pengembangan dan peningkatkan operasional pelabuhan.

Selain itu, pihaknya akan melaksanakan pemenuhan kewajiban Badan Usaha Pelabuhan (BUP) yang diatur dalam peraturan perundangan terkait pengendalian lingkungan seperti Reception Facilities, penanggulan pencemaran, pembenahan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja bongkar muat (PBM) di Pelabuhan Panjang  guna meningkatkan kinerja bongkar muat.

"Penertiban kendaraan angkutan barang dari dan ke Pelabuhan Panjang guna meningkatkan kelancaran arus barang di pelabuhan, Pembagian alat-alat keselamatan bagi awak kapal-kapal tradisional, dan peningkatan pengawasan perlindungan lingkungan maritim dengan pemberlakuan konvensi IMO 2020 dan PM 29 Tahun 2014 terkait pemakaian bahan bakar Low Sulfur maksimal 0,5 persen," lanjut Andi.

Penerapan manajemen mutu ISO 9001:2015 menjadi prioritas, kata Andi, dengan diterapkannya standar pelayanan dalam manajemen mutu ISO 9001:2015 diharapkan pelayanan di KSOP kelas 1 panjang akan semakin meningkat baik kecepatan maupun ketepatan layanan sehingga dapat meningkatkan keluasan layanan bagi masyarakat selaku pengguna jasa dan layanan.

"Sebagai salah satu pelabuhan pilot project jabatan fungsional PSCO di Indonesia dan akan di-assessment team Kantor Pusat Kemenhub dan MENPANRB serta meninggkatkan sinergi antara Port Security Comitte, PFSO, AL, Kepolisian untuk pengamanan wilayah kerja dengan Quick Respon Team," tambahnya.

Di samping pelaksanaan kegiatan yang bersifat rutin KSOP Kelas 1 Panjang telah merencanakan prioritas kegiatan yang lebih mengenal ke masyarakat. Sehingga manfaatnya dapat di rasakan antara lain, Penetapan bulan K3 guna meningkatkan kesadaran dan ketaatan pemenuhan norma K3, meningkatkan partisipasi BUP,  tersus, TUKS, TKBM.(***)
Diberdayakan oleh Blogger.