Hadapi Covid-19, Korwil III ISMEI Rekomendasikan Pemkot Bandar Lampung Bangun Dapur Umum


KATALAMPUNG.COM - Koordinator Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) wilayah III Mauldan Agusta Rifanda menyoroti pendistribusian bantuan pemerintah Kota Bandar Lampung dalam menangani Covid-19. Ia menilai distribusi yang dilakukan kurang efektif sehingga masih saja ada yang kelaparan dan melakukan tindakan kriminal untuk menutupi kebutuhan hidupnya.


Hadapi Covid-19, Korwil III ISMEI Rekomendasikan Pemkot Bandar Lampung Bangun Dapur Umum


"Berarti dapat disimpulkan bentuk bantuan yang diberikan pemerintah khususnya kota Bandar Lampung, masih kurang dalam segi jumlah untuk warganya atau langkah memberikan bantuan nya tidak tepat," ujarnya melalui pesan tertulis, Senin (04/05/2019).

Ia rekomendasikan agar Pemkot Bandarlampung membangun dapur umum di setiap kelurahan dengan jumlah dapur umum tergantung luas wilayah dari setiap kelurahan.

“Dapur umum itulah yang nantinya akan memasak makanan sehat & bergizi untuk dibagikan kepada masyarakat serta sebagai pusat bagi relawan yang ingin menyalurkan bantuan dalam bentuk sembako kepada warga masyarakat,” ucapnya.

“Apalagi Kota Bandar Lampung masuk sebagai zona merah penyebaran covid 19, jelas itu menambah kepanikan warga. Warga akan membatasi dirinya untuk beraktivitas sementara kondisi ekonomi sangat sulit saat ini banyak warga yang kehilangan pekerjaan nya, akibatnya ketakutan sekaligus kelaparan akan dirasakan oleh masyarakat.”

Menurutnya, Pemerintah Kota Bandar Lampung harus hadir, bukan sekedar memberikan bantuan dalam bentuk beras, tapi mengolahnya menjadi makanan yang bergizi untuk masyarakat. Hal itu bisa dilakukan dengan membangun dapur umum di setiap kelurahan. Bagi yang berpuasa dibagikan pada saat sahur dan berbuka, bagi umat non muslim yang tidak berpuasa diberikan minimal 2 kali dalam sehari.

Dengan adanya dapur umum, kata Mauldan, masyarakat tidak perlu ada ketakutan ganda, ketakutan virus Corona dan kelaparan, karena ketakutan kelaparan diselesaikan oleh pemerintah dalam bentuk penyediaan makanan bergizi cukup, sehingga masyarakat Kota Bandar Lampung dapat diam di rumah dengan tenang.

"Yang mengurus dapur umum adalah pemda, warga, relawan, TNI dan Polri, yang bahu membahu untuk membuat menu masakan sehat & bergizi dengan bekerjasama dengan dinas kesehatan dan pangan, sehingga yang dikonsumsi warga bukan hanya mie instan dan beras dari pemerintah saja,” ucapnya.

Mauldan menilai kurang efektif serta tidak sehat jika  masyarakat diimbau berdiam diri di rumah saja tanpa terpenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan gizi masyarakat di saat seperti ini tetap harus terpenuhi, agar tidak timbul masalah baru ditengah wabah covid, seperti masalah gizi buruk.

"Pemerintah harus hadir menghimpun semua elemen, untuk menyajikan masakan sehat & bergizi bagi warganya sehingga bantuan terpusat, dan rakyat tidak kelaparan," pungkas  mantan Gubernur BEM FEB Unila itu. (Wildan Hanafi).
Diberdayakan oleh Blogger.