Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, Dwita Ria Tegaskan Peran Penting Perempuan Dalam Bernegara
KATALAMPUNG.COM - Ir. Dwita Ria Gunadi, kembali melaksanakan kegiatan Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. Pada kesempatan itu, Dwita Ria menekankan pentingnya peran perempuan dalam bernegara, khususnya NKRI.
Menurut Dwita Ria, Perempuan
adalah Tiang
Negara.
"Negara
kokoh jika tiangnya kokoh, dan peran
perempuan di sektor domestik sebagai ibu rumah tangga maupun di sektor publik,
tidak dapat dinafikan untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)" ujar Legislator Perempuan Gerindra ini di Ruang Aula Sekolah Komunitas
Khusus Perempuan "Srikandi University", Sukadahanam,
Bandarlampung pada Selasa (6/4).
Sosialiasi 4 Pilar
Kebangsaan ini dilakukan sebagai mandat dari Undang-Undang tentang MPR, DPR,
DPD, dan DPRD (MD3) pasal 5 huruf a dan huruf b, Undang-Undang Nomor 17 Tahun
2014 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2019 tentang
MPR, DPR, DPD, dan DPRD (MD3), Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia ditugasi untuk memasyarakatkan Ketetapan MPR, Pancasila,
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika kepada masyarakat di seluruh
wilayah tanah air.
Dwita Ria menjelaskan, sebagai entitas warga
negara yang tinggal di NKRI, perempuan mempunyai peranan yang cukup penting,
tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas yang sama dengan
laki-laki, dalam berkehidupan, berbangsa dan bernegara.
Dwita Ria menegaskan,
apapun
pilihan seorang perempuan, apakah menjadi seorang ibu rumah tangga atau bekerja
di sektor publik, itu merupakan sumbangsih terbaik yang mereka miliki. “Para perempuan akan
mengerjakan sebaik-baiknya pilihan itu, karena itu pilihan mereka secara sadar," katanya.
Dwita juga mengatakan
bahwa perempuan dalam rumah tangga sangat hebat, karena mereka mempunyai tugas
untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya, sebagai generasi penerus bangsa
yang lebih tangguh di masa yang akan datang.
Sementara perempuan
yang memilih bertugas di sektor publik, tidak hanya bekerja untuk rumah
tangganya, tetapi memiliki peran lebih untuk melakukan pekerjaan sebaik-baiknya
sebagai pelayanan masyarakat. Pekerjaan itu selain membanggakan dirinya
sendiri, juga membanggakan sebagai perempuan.
“Yang membedakan laki-laki dan perempuan hanya
derajat ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa,” tegasnya.
Dwita menambahkan, semangat dan spirit yang
dikembangkan pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini memberikan ingatan baru,
bahwa seorang perempuan harus mempunyai andil dalam memajukan NKRI.
"Dengan
kuantitas dan kualitas yang dimiliki, perempuan merupakan harapan bagi Bangsa
Indonesia untuk lebih maju lagi di masa akan datang. Perempuan pun sampai saat
ini, terus diperhitungkan dalam kehidupan bermasyarakat," pungkasnya.(***)