4 Kebiasaan Baru Akibat Pandemi Covid-19 pada Keluarga yang Tinggal di Daerah Perkotaan
KATALAMPUNG.COM - Melakukan rutinitas #DiRumahAja di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini bukanlah hal yang mudah bagi setiap orang. Pandemi ini benar-benar mengubah kebiasaan dan rutinitas kita. Seluruh orang di dunia ini “dipaksa” untuk beradaptasi dengan rutinitas baru. Misalnya bekerja, belajar, dan beribadah yang semuanya dilakukan di rumah.
Salah satu aspek yang terdampak dari
pandemi ini adalah keluarga atau rumah tangga. Para keluarga, terutama yang
berada di perkotaan, harus menaruh perhatian penuh dengan perubahan yang ada.
Secara umum, karena penularan Covid-19 lebih mudah terdistribusi pada
lingkungan padat penduduk, hal ini akan berpotensi menimbulkan masalah-masalah
baru. Keluarga yang tinggal di perkotaan ditegaskan untuk menguatkan
keputusan-keputusan yang diambil.
Baca Juga: Manajamen Keuangan Keluarga Single Income di Era Pandemi Covid 19
Dengan adanya masalah baru, komponen
manajemen keluarga harus bisa beradaptasi menyesuaikan dengan masalahnya.
Sehingga komunikasi dalam keluarga, proses manajemen, dan pembagian tugas harus
bisa menyesuaikan dengan keadaan. Tanpa upaya untuk menyesuaikan, sebuah
keluarga tidak akan bisa bertahan.
Namun, dibalik berbagai dampak yang
dirasakan oleh keluarga, ternyata pandemi ini juga memiliki dampak positif yang
dapat dimanfaatkan oleh keluarga.
Berikut ini 4 kebiasaan baru yang
disebabkan oleh pandemi Covid-19 pada keluarga yang tinggal di daerah
perkotaan.
Perubahan dalam membuat perencanaan untuk
mencapai tujuan keluarga
Perubahan pembuatan perencanaan yang
signifikan sejak adanya pandemi Covid-19, terjadi pada masyarakat perkotaan.
Hal itu terjadi pada beberapa faktor, antara lain pendidikan, ekonomi, sosial,
dan faktor lainnya.
Salah satu contoh perubahan perencanaan
yang terjadi akibat pandemi Covid-19 adalah keluarga yang sebelumnya rutin
untuk pulang ke kampung halaman mereka, menjadi terhalang karena kebijakan
pemerintah yang tidak memperbolehkan masyarakat untuk mudik (terutama pada saat
hari raya dan cuti bersama) dan berakhir terisolasi di dalam rumah, yang
membuat keluarga yang ada di rumah terpaksa hanya bertemu dengan keluarga jauh
mereka melalui media online chat
(whatsapp, facebook, pesan, email, dan lainnya) ataupun melalui video conference (video call) saja.
Namun, di sisi ekonomi pandemi Covid-19
membuat keluarga (terutama orang tua) dapat menghemat hasil dari pendapatan
bulanan mereka untuk masa depan anak-anak mereka nantinya.
Adanya musyawarah sebelum pengambilan
keputusan
Sebelum terjadinya pandemi Covid-19,
pengambilan keputusan biasanya dilakukan secara individu. Perubahan ini terjadi
karena adanya pandemi ini mengharuskan anggota keluarga lebih sering menghabiskan
waktu di rumah, tetapi pengambilan keputusan tersebut
tidak terjadi pada semua aspek.
Sebelum adanya
pandemi pengambilan perananan keputusan dalam biaya pendidikan sekolah
anak-anak dan pengambilan keputusan dalam bidang bidang lain seperti pembelian kendaraan bermotor yang dilakukan oleh
kepala keluarga, kemudian pengambilan peran keputusan dalam penentuan biaya
rumah tangga, seperti pemenuhan dalam bidang kebutuhan pokok, kebutuhan
pakaian, dan kebutuhan akan tempat tinggal, keputusan dalam bidang pemenuhan
kesehatan dilakukan oleh istri atau ibu.
Namun setelah adanya pandemi Covid-19 ini
terdapat sedikit perubahan pengambilan keputusan dalam keluarga, yaitu
keputusan-keputusan tersebut lebih
sering dilakukan secara bersama.
Komunikasi yang lebih aktif
Saat Pandemi Covid-19, banyak orang-orang
yang bekerja di rumah (work from home).
Hal ini tentu membuat seisi rumah tersebut menjadi ramai, karena segala sesuatu
dilakukan di rumah. Hal ini membuat komunikasi antar anggota keluarga menjadi
lebih aktif sehingga hubungan antara anggota keluarga jadi lebih akrab dan
harmonis.
Dibandingkan dengan sebelum pandemi
Covid-19, banyak anak-anak yang kurang komunikasi dengan orang tuanya karena
mereka sekolah dan orang tua mereka pergi bekerja dari pagi, dan baru kembali
saat malam hari.
Oleh karena itu, pandemi Covid-19 ini
juga membawa dampak positif bagi keluarga dalam hal komunikasi.
Pembagian tugas yang lebih terorganisir
Pembagian tugas keluarga pada saat
pandemi Covid-19 juga berubah. Pada saat pandemi rata-rata masyarakat melakukan
segala sesuatu di rumah saja, sehingga banyak anggota keluarga yang berada
dirumah membuat pekerjaan rumah di keluarga jadi lebih ringan.
Sebelum pandemi Covid-19 rata-rata
pekerjaan rumah dilakukan oleh ibu, namun saat pandemi Covid-19 ini pekerjaan
rumah sekarang dilakukan bersama-sama. Hal ini tentu membawa dampak positif
bagi seluruh keluarga.
Setelah terjadinya pandemi Covid-19
banyak perencanaan yang harus ditunda terlebih dahulu karena terdapat banyak kebutuhan
sehari-hari yang dianggap lebih penting. Karena pandemi covid-19, proses
pengambilan keputusan dalam keluarga berubah, seperti pada memutuskan
pendidikan anak dan ekonomi keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
dengan memanfaatkan musyawarah dengan keluarga.
Musyawarah itu juga diciptakan karena
pandemi yang memaksa keluarga untuk menetap di rumah, sehingga memiliki banyak
waktu untuk berbicara satu sama lain. Dengan kondisi demikian, anggota keluarga
juga jadi saling membantu satu sama lain dengan pekerjaan yang ada, dibanding
kondisi dulu dimana semuanya berjauhan sehingga tidak terjadi bantuan secara
fisik.
Oleh: I Putu Dewa Semadi
Penulis adalah mahasiswa Departemen Ilmu
Komputer yang sedang mengambil mata kuliah Manajemen Sumber Daya Keluarga,
Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia, IPB University.
Dosen Pengampu: Dr. Ir. Lilik Noor
Yuliati, M.FSA.