Peringatan 50 Tahun Nestle Bertajuk Kemitraan Untuk Perkebunan Kopi Berkelanjutan

KATALAMPUNG.COM - Nestle Indonesia  memperingati hari berdirinya yang ke-50 tahun. Even yang dilaksanakan di Edufarm PT Nestle, Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, Kamis (04/11) ini bertajuk Kemitraan Untuk Perkebunan Kopi Berkelanjutan.

Peringatan 50 Tahun Nestle Bertajuk Kemitraan Untuk Perkebunan Kopi Berkelanjutan


Hadir Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Ir. Ali Jamil, MP., Ph.D yang diwakili oleh Heru Tri Widarto, S.Si, MSc, Bupati Tanggamus Dewi Handajani, Technical Director Nestlé Indonesia Jean-Luc De Vuyst, GM Coffee & Beverages Nestlé Indonesia Sherif Hani, Ketua Komisi V DPRD Provinsi Lampung Yanuar Irawan, dan juga diikuti oleh rekan-rekan media baik secara daring maupun luring.

Pada kesempatan tersebut Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada PT Nestle atas peran sertanya selama 50 tahun berkontribusi untuk perkembangan kemajuan perkopian di Indonesia, khususnya di Provinsi Lampung.

"Dengan sejumlah keberhasilan yang telah dilakukan PT. Nestlé Indonesia bagi kemajuan perkopian di Provinsi Lampung, Saya sangat berharap PT. Nestlé Indonesia untuk tetap terus berkontribusi, untuk mendukung kemajuan perkopian di Provinsi Lampung." ujar Gubernur.

Menurut Gubernur Arinal, dengan pengembangan dan penerapan teknologi yang tepat, kemampuan produksi dan kualitas kopi Lampung dapat terus ditingkatkan.

"Saat ini petani kopi Lampung Barat sudah ada yang mampu menghasilkan kurang lebih 2.7 ton per hektar, saya berharap Dinas Perkebunan Provinsi dan Kabupaten Tanggamus bersama-sama Lampung Barat dapat melakukan peninjauan dan bekerjasama dalam mengembangan Kopi Lampung," ucapnya

Gubernur Arinal juga berpesan kepada para petani kopi untuk dapat memaksimalkan lahan yang ada untuk perkebunan tanpa harus merambah kawasan hutan.

"Bersama Nestle, memanfaatkan lahan yang ada, dimaksimalkan bersama, tidak perlu merambah kawasan, atau cukup manfaatkan dengan ditanami tanaman yang punya nilai ekonomis tapi memberi manfaat kepada lingkungan, contohnya tanaman pete, jengkol atau aren kalau perlu," ungkap Gubernur.

"Kami akan dukung terus pengembangan komoditi kopi, salah satu upayanya adalah dengan Kartu Petani Berjaya. dengan KPB petani bisa mengajukan pinjaman hingga 52 juta, saya sebagai penjaminnya," tegas Gubernur.

"Kedepan juga saya ingin petani kopi tidak hanya jual biji, tapi harus mampu melakukan upaya procesing kopi bubuk secara lokal untuk meningkatkan nilai ekonomi, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan petani," tambah Arinal

Menurut Gubernur, dalam waktu dekat juga akan dibangun pelabuhan di Tanggamus, agar transportasi perdagangan bisa langsung dikirim melalui pelabuhan tanjung priok, tidak perlu menambah antrian di pelabuhan panjang.

Sementara Bupati Tanggamus Dewi Handajani, mengucapkan Selamat untuk 50 Tahun Nestle di Indonesia. Menurut Dewi, dengan adanya kerjasama dengan Nestle, Kopi di Tangamus bisa lebih meningkat dan memberikan kesejateraan bagi petani kopi Tangamus

"Yakin kopi dari Kabupaten Tanggamus memiliki ciri khas karena letak geografis dan proses pengelolaannya. Petani kami juga banyak terbantu dengan adanya program KPB dari Pak Gubernur juga bantuan, pelatihan, dan pendampingan dari Nestle, semoga kedepan Kopi Tanggamus dapat lebih meningkat lagi baik dari sisi kualitas maupun produksi," tuturnya.

Dukungan dan Apresiasi Pemprov Lampung dan Nestle juga di berikan oleh Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Ir. Ali Jamil, MP., Ph.D yang diwakili oleh Heru Tri Widarto, S.Si, yang mengatakan bahwa Bengkulu, Sumsel dan Lampung adalah segitiga emas penghasil kopi di Indonesia.

Sementara itu Technical Director Nestlé Indonesia Jean-Luc De Vuyst dalam sambutannya mengatakan bahwa Merupakan kehormatan Nestle Indonesia merayakan 50 tahun kemitraan jangka panjang Nestlé Indonesia dengan petani kopi di Lampung, yang telah memasok kami dengan biji kopi berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan produksi Nestlé tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global.

"Selama 50 tahun di Indonesia, kami telah berkomitmen untuk terus berinvestasi di Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, menggunakan sebanyak mungkin bahan baku setempat untuk menghasilkan produk makanan dan minuman berkualitas dan bergizi" paparnya.

Menurut Jean-Luc De Vuyst, Nestle telah bermitra dengan petani kopi di Tanggamus, Lampung sejak tahun 1994 untuk mendukung produksi kopi yang bertanggung jawab dengan memberikan bantuan teknis dan dukungan kepada mitra petani kopi.

"Hingga saat ini, tim AgriService Nestlé telah bekerja sama dengan lebih dari 20.000 petani kopi di Tanggamus dan Lampung Barat dengan memberikan pelatihan tentang praktik pertanian yang baik untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kopi," ucapnya.

Selain itu, sebanyak 55 kebun percontohan milik petani telah berhasil dibangun bersama para petani dan mencapai hasil yang menggembirakan. Sebagai bagian dari upaya Nestle untuk mencapai emisi karbon net-zero, Nestle juga telah menanam satu juta pohon di sekitar perkebunan kopi Lampung dan menerapkan metode tumpang sari, pertanian terpadu dan konservasi daerah aliran sungai, sebagai model praktik pertanian regeneratif.

"Semua ini dapat terwujud berkat dukungan pemerintah Indonesia, baik di tingkat pusat maupun tingkat daerah. Untuk ini kami ingin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya," tutup Jean-Luc De Vuyst

Pada kegiatan tersebut, Nestle menyerahkan bantuan berupa 50 mesin pemotong rumput dan hewan kambing kepada 50 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang dilakukan secara simbolis oleh Gubernur Lampung kepada 15 perwakilan Gapoktan.

Gubernur juga sempat meninjau secara langsung Edufarm Nestle di Talang Padang, Kabupaten Tanggamus, dan melakukan penanaman bibit pohon Robusta Klon B2 sebagai bagian dari program penanaman 1000 bibit pohon. (kmf/dde)

Diberdayakan oleh Blogger.