Gubernur Arinal Djunaidi Menghadiri Pertemuan Ilmiah Tahunan dan Kongres Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia
Bandar Lampung --- Gubernur Arinal Djunaidi menghadiri acara Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-40 dan Kongres Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia (HATHI) ke-14 di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Jum'at (25/8/2023).
Acara yang mengusung tema
"Pengelolaan Sumber Daya air untuk meningkatkan ketahanan Pangan dalam
menghadapi perubahan iklim untuk mencapai pembangunan berkelanjutan"
akan berlangsung selama dua hari mulai dari tanggal 25 Agustus-26 Agustus 2023
bertempat di Gedung Serba Guna Universitas Lampung dan diikuti oleh kurang
lebih 1500 peserta dari beberapa Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.
PIT ke-40 dan Kongres HATHI
ke -14 ini bertujuan memberikan kontribusi nyata dan memberikan manfaat dari
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi, baik untukumat manusia secara umum
maupun masyarakat Indonesia secara khusus akibat adanya ancaman dan perubahan
iklim secara global yang berdampak kuat kepada kehidupan manusia.
Dalam sambutannya Gubernur
Lampung menyampaikan selamat datang kepada para peserta PIT ke-40 dan Kongres
HATHI ke-14 di Provinsi Lampung.
"Atas nama Pemerintah
Provinsi Lampung saya mengucapkan selamat datang di Bumi Lampung Sai Bumi Ruwa
Jurai yang mencerminkan kehidupan multikultural di Lampung dan selamat
menikmati keindahan alam dan budaya Lampung," ucapnya.
Perubahan iklim sudah
menjadi perhatian di seluruh dunia dan penyebab utamanya adalah peningkatan
efek gas rumah kaca yang diakibatkan oleh aktivitas manusia seperti pembakaran
bahan bakar fosil, deforestasi dan industri.
Hal ini terlihat dari
meningkatnya bahaya bencana yang terkait dengan perubahan iklim seperti :
banjir, kekeringan, badai, longsor, gelombang pasang tinggi, kebakaran hutan,
gelombang panas yang intens dan meningkatnya kejadian penyakit yang
mengakibatkan hilangnya nyawa manusia dan penghidupan, hancurnya ekonomidan
infrastruktur sosial serta kerusakan lingkungan.
Perubahan iklim menjadi
ancaman bagi ketahanan pangan, air dan energi karena perubahan iklim dapat
mempengaruhi produktifitas pertanian, ketersediaan air dan energi.
BMKG memprediksi fenomena El
Nino akan semakin menguat pada bulan Agustus - September tahun ini yang
beresiko meningkatkan kekeringan.
Selanjutnya akan berdampak
pada ketersediaan air dan menurunkan produktifitas di sektor pertanian hingga
mempengaruhi ketahanan pangan nasional.
Provinsi Lampung melakukan
inovasi cadangan air di bagian barat Lampung sebagai kawasan hulu dengan
Kabupaten Kawasan hilir dalam membantu pelestarianhutan serta implementasi resource
sharing dan Eco-Sharing Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dengan Luasan 3,5 Juta
Hektare, kawasan hutan Provinsi Lampung berjumlah 30 persen atau sekitar 1,475
juta hektare berstatus sebagai kawasan hutan. Dan inilah yang menjadikan
Lampung saat ini sebagai salah satu lumbung pangan nasional, bahkan mendapatkan
predikat sebagai lokomotif pertanian Indonesia dari Kementerian Pertanian.
"Karena itu saya sangat berharap dan saya ingin bekerja sama dengan HATHI dan institusi yang berkaitan," ucapnya.(***)