Gempa Bumi Guncang Lebak Banten dan Tidak Berpotensi Tsunami
Anthony, salah satu warga Jakarta, kepada katalampung.com
mengatakan kondisi menjadi kacau balau karena orang-orang merasakan gempa. Dirinya
dengan ratusan karyawan lainnya berhamburan keluar gedung menyelamatkan diri.
“Ini ada beberapa foto kepanikan karyawan di kantor
pasca info gempa yang terjadi di Lebak, Banten,” ujar Anthony melalui pesan WhatsApp.
Nellyani Oktariana, PNS Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, menyatakan dirinya dan kawan-kawan berlarian turun dari tangga darurat Lantai 5 kantor Dirjen PAS, Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
"Gempanya kerasa banget, kami spontan lari turun lewat tangga darurat dari lantai 5," ujar Nelly.
Nellyani Oktariana, PNS Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM, menyatakan dirinya dan kawan-kawan berlarian turun dari tangga darurat Lantai 5 kantor Dirjen PAS, Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
"Gempanya kerasa banget, kami spontan lari turun lewat tangga darurat dari lantai 5," ujar Nelly.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan
Geofisika (BMKG) merilis bahwa gempa bumi berkekuatan M=6,1 terjadi pada
koordinat episenter pada 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di laut
pada jarak 43 km arah selatan Kota Muarabinuangeun, Kabupaten Lebak, Provinsi
Banten pada kedalaman 61 km.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Drs.
Moch Riyadi, M.Si., menyatakan damapk gemba bumi yang digambarkan oleh peta
tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa
guncangan berpotensi dirasakan di daerah Jakarta, Tangerang Selatan, Bogor, II
SIG-BMKG (IV-V MMI).
“Gempa Bumi selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara ini
termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman dangkal. Akibat aktivitas
subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia,” tulis Moch. Riyadi.
Hingga pukul 13:46 WIB, hasil monitoring BMKG belum
menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
Baca Juga: BMKG Catat 20 Gempa Susulan dan Berpusat di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa
Baca Juga: BMKG Catat 20 Gempa Susulan dan Berpusat di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa
Moch. Riyadi menghimbau kepada masyarakat di sekitar
wilayah Kabupaten Cilangkahan agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu
yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.(BMKG/dde)