DAMAR Ajak Remaja dan Jurnalis Rayakan Hari Kesehatan Seksual

KATALAMPUNG.COM – Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR mengajak para jurnalis dan remaja dari 6 Kabupaten/ Kota merayakan Hari Kesehatan Seksual. Rangkaian acara ini akan diisi dengan diskusi perihal kesehatan seksualitas, dance dan outbond di Camp 91, Bandarlampung, Minggu, 23 September 2018.


DAMAR Ajak Remaja dan Jurnalis Rayakan Hari Kesehatan Seksual
Ilustrasi


Melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (22/9), Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR telah secara khusus memperjuangkan masalah Kesehatan Seksual melalui Program HKSR Perempuan dan Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender, yang diawali dengan Penelitian KTD di tahun 2014. 

Baca Juga: Rayakan Hari Kesehatan Seksual, DAMAR Sosialisasikan Pentingnya Menjaga Tubuh

Beberapa temuan dari penelitian kualitatif tersebut antara lain menunjukkan kurangnya atau bahkan minimnya pemahaman dan kesadaran mengenai seksualitas, serta otonomi perempuan terhadap tubuhnya.

“Berdasarkan pengalaman dalam menangani berbagai kasus Kekerasan Terhadap Perempuan (KTP) dan ketika memfasilitasi Pendidikan/Penyadaran HKSR. Ketidaktahuan mengenai tubuh, seksualitas dan berbagai hal yang berhubungan dengan itu, sangat umum terjadi. Pendidikan mengenai tubuh atau seksualitas tidak dilakukan dalam keluarga karena berbagai alasan dan latar belakang, sementara pendidikan di sekolah tidak menjawab masalah tersebut,” tulisnya.

Menurutnya, sejak tahun 2010, the World Association for Sexual Health (WAS) mengimbau semua anggota dan LSM untuk merayakan Kesehatan Seksual setiap 4 September, dalam upaya untuk mempromosikan kesadaran publik yang lebih besar mengenai kesehatan seksual di seluruh dunia. Slogan yang digunakan pada tahun pertama adalah:  “Let’s talk about it!”.

Dalam keterangannya, lebih lanjut dijelaskan, saat pendidikan seksual masih tabu di Indonesia, khususnya di Lampung saat itu pula remaja tidak akan pernah benar-benar paham, termasuk soal kesehatan reproduksi. Data Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa hanya ada 25,1 persen remaja yang pernah mendapat penyuluhan kesehatan reproduksi di Indonesia.

Alhasil, hanya sebanyak 17,1 persen remaja perempuan dan 10,4 persen remaja laki-laki yang mengetahui secara benar mengenai masa subur dan resiko kehamilan, berdasarkan data BKKBN pada 2008.

Laporan Kementerian Kesehatan RI tahun 2017 juga menyatakan hanya 20 persen remaja berusia 15 – 24 tahun yang mengetahui informasi tentang HIV. Hal ini menunjukkan bahwa remaja belum cukup mengetahui perihal kesehatan reproduksi. Padahal, 28 persen total populasi Indonesia adalah remaja.

Program pendidikan HKSR yang ada saat ini, sifatnya menumbuhkan ketakutan remaja terhadap seksualitas, bahwa itu adalah sesuatu yang berbahaya. Sehingga dirasa cara ini kurang efektif karena data hasil beberapa penelitian menunjukkan ketika ditakut-takuti, remaja justru tidak mengurangi perilaku seksualnya. Mereka tetap melakukan aktivitas seksual, namun dilakukan dengan cara yang tidak aman (tidak menggunakan pengaman dan mereka tidak memeriksakan diri secara berkala untuk screening infeksi menular seksual).

Pada dasarnya perihal pendidikan mengenai kesehatan termuat dalam dokumen yang telah diadopsi Negara mengenai Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) telah diamanahkan dalam Tujuan 3 poin 7 sebagai berikut:

“3.7 Pada tahun 2030, memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan sexual dan reproduksi, termasuk untuk perencanaan, informasi, dan pendidikan keluarga, dan mengintegrasikan kesehatan reproduksi kedalam strategi dan program nasional “

Kelompok perempuan dan laki-laki muda dampingan Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR telah mulai dibangun kesadarannya mengenai seksualitas dan kesehatan reporoduksi, oleh karenanya, Lembaga Advokasi Perempuan DAMAR dan kelompok perempuan dan laki-laki muda akan aktif mengkampanyekan pentingnya memahami arti sebenarnya dari seksualitas, hubungannya dengan berbagai masalah yang dihadapi perempuan khusus, serta mengajak semua pihak untuk mempromosikannya, bahkan melindungi hak-hak seksual perempuan.

Di Lampung, Hari Kesehatan Seksual Dunia  2018 akan difokuskan pada remaja dan anak muda (Perempuan dan laki-laki), dengan tema “Kesehatan seksual remaja dan anak muda: Berbagi hak dan tanggung jawab”.

Puncak Perayaan Hari Kesehatan akan dilaksanakan di Camp 91 Lampung dalam bentuk diskusi, dance dan outbond dengan melibatkan remaja laki-laki dan remaja perempuan di 6 Kabupaten Bandar Lampung, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Kabupaten Tanggamus dan Kabupaten Lampung Utara yang ke depan akan menjadi penggerak dari Perayaan ini.(dde)
Diberdayakan oleh Blogger.