Gubernur Ridho: Anak Lampung Harus Menjadi Tuan Rumah di Tanahnya Sendiri

KATALAMPUNG.COM – Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo mengatakan sudah menjadi tugas pemerintah untuk membangun dan memajukan daerah. Tetapi kemajuan daerah ini harus dinikmati oleh putra putri daerah tersebut. Untuk itu anak-anak daerah Lampung harus menjadi tuan rumah di tanahnya sendiri.


Gubernur Ridho: Anak Lampung Harus Menjadi Tuan Rumah di Tanahnya Sendiri


Hal itu disampaikan oleh Gubernur Ridho saat memberikan sambutan pada peresmian masjid Al-Ridla Kejaksaan Tinggi Lampung, Rabu, 19 September 2018. Persemian itu ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti oleh Jaksa Agung RI HM. Prasetyo.

Baca Juga: Jaksa Agung Resmikan Masjid Al-Ridla Kejaksaan Tinggi Lampung

Ia memastikan Lampung akan menjadi tanah garapan oleh putra putri dari provinsi lain jika masyarakat Lampung tidak siap mengahadapi pembangunan yang semakin pesat.

"Selain selamat datang saya juga mengucapkan banyak-banyak terima kasih kepada bapak Jaksa Agung ini yang banyak berkunjung di Provinsi Lampung. Beliau banyak memberikan bantuan dan dukungan pembangunan di Provinsi Lampung ini," ujar Ridho.

“Saya juga ingin menyampaikan kepada bapak Jaksa Agung yang juga sebagai Ketua Alumni Unila, mungkin tadi sudah disampaikan oleh civitas akademika Unila bahwa sesuai dengan perkembangan daerah kita yang semakin cepat dan jalan tol sebentar lagi akan beroprasi dengan penuh. Dimana dengan pertumbuhan yang begitu cepat, Lampung kalau kita tidak mempersiapakan SDM-nya maka Lampung akan kalah dengan daerah yang lain," tambahnya.

Ridho menjelaskan bahwa saat ini kondisi Universitas Lampung sudah over capacity. Dengan luas lahannya yang sekarang 70 H maka dengan kepentingan itu Pemprov Lampung menghibahkan dan memberikan lahan kurang lebih 150 H untuk memperbesar kapasitas dan kapabilitas Unila dalam mendidik putra putri terbaik Provinsi Lampung.

“Selain itu juga kami menghibahkan lahan untuk UIN sekitar 60 H yang sekarang dalam proses kurang lebih 50 H untuk Polinela selain Itera sudah sekitar 200 H lebih. Di sektor pendidikan, lokomotifnya tidak lain adalah Unila. Disini pertarungan SDM akan terjadi kalau kita gagal mempersiapkan,” ucap Ridho.(cholik)
Diberdayakan oleh Blogger.