HMI Cabang Bandar Lampung Galang Aksi Rapor Merah Jokowi-JK Jilid II

KATALAMPUNG.COM - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung menggelar aksi Rapor Merah Jokowi-JK II di depan gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin, 24 September 2018. Aksi ini merupakan kelanjutan dari aksi pekan sebelumnya, yang mengusung isu yang sama.



HMI Cabang Bandar Lampung Galang Aksi Rapor Merah Jokowi-JK Jilid II


Dalam orasinya, HMI menilai Pemerintah Jokowi-JK diawal kepemimpinannya telah membuat Upaya Khusus Padi Jagung Kedelai (Upsus Pajale) yang menggunakan APBD tidak sedikit. Lantas dengan komitmen itu, masih pantaskah pemerintah tetap melakukan impor.

Baca Juga: Ini Tuntuan HMI Cabang Bandar Lampung Atas Rapor Merah Jokowi-JK

"Kenyataan tersebut membuat Kabinet Kerja Jokowi-JK semakin tidak mampu merelisasikan janjinya untuk swasembada pangan. Alih-alih, perekonomian bangsa makin terpuruk dengan melemahnya rupiah. Tak selesai sampai disitu, rapor merah Jokowi-JK semakin jelas terlihat dari aparat yang menunjukkan menyebarkab virus anti demokrasi di Indonesia."

HMI Cabang Bandar Lampung menilai tindakan represif dan kekerasan yang dilakukan kepada mahasiswa yang sedang menyuarakan pendapatnya di Bengkulu merupakan tindakan aparat yang melanggar nilai-nilai demokrasi.

"Selasa 18 September 2018 beberapa kader HMI Cabang Bandar Lampung yang melaksanakan aksi di gedung DPRD Lampung mengalami luka dan memar karena pukulan dari Satpol PP," uajar Ketua HMI Cabang Bandar Lampung, Husni Mubarok, pada orasinya di depan Gedung DPRD Lampung, Senin, 24 September 2018.

Baca Juga: Ini 5 Tuntutan dan 5 Solusi yang Ditawarkan HMI Cabang Bandar Lampung Kepada Jokowi-JK

Ia menambahkan, hari yang sama, HMI Cabang Bengkulu juga melaksanakan aksi, dan beberapa kader mengalami luka tembak yang serius, dipukuli, diinjak-injak, bahkan presidium KAHMI Bengkulu diseret-seret.

"Sangat disayangkan ketika aparat Kepolisian yang harusnya melayani dan memfasilitasi masyarakat untuk menyampaikan pendapat malah berbalik menjadi musuh bagi masyarakatnya sendiri," tegasnya.(cholik)
Diberdayakan oleh Blogger.