PLTG New Tarahan Masuk Sistem, PLN Optimis Listrik Lampung Normal
Bahkan, mulai Kamis (6/9)
PLTG New Tarahan sudah mulai beroperasi untuk mengurangi beban listrik meskipun
saat ini baru memasok 5 MW dari
kapasitas maksimalnya 24 MW.
Baca Juga: Antisipasi Defisit, PLN Lampung Minta Gunakan Listrik Secara Bijak
Baca Juga: Antisipasi Defisit, PLN Lampung Minta Gunakan Listrik Secara Bijak
Hendri, Deputi Manager
Hukum dan Humas PLN Distribusi Lampung menjelaskan, kondisi Jumat (24/8) lalu
pasca musibah terbakarnya conveyor PLTU Sebalang memang sempat terjadi defisit
yang cukup besar yaitu 165 MW pada Waktu Beban Puncak (WBP), namum kondisi saat
ini sudah tercover per hari Minggu (26/8) dengan masuknya PLTU Tarahan Unit 4
sebesar 83 MW pasca over haul, dibantu masuknya PLTMG Sutami sebesar 30 MW, dan
hari Kamis (6/9) PLTG New Tarahan sebesar 24 MW.
"Untuk PLTG New
Tarahan saat ini baru memasok 5 MW, namun secara bertahap akan bertambah hingga
kapasitas maksimalnya di 24MW," ucapnya.
Meski, sudah mendapat
tambahan pasokan dari PLTU Tarahan Unit 4 dan masuknya PLTMG Sutami dan PLTG
New Tarahan, saat ini kondisi sistem Lampung masih mengalami mengalami
kekurangan daya. Tercatat Kamis (6/9) malam pukul 19.06, sistem Lampung masih
mengalami kekurangan daya sebesar 11 MW.
"Saat ini masih
terjadi pemadaman bergilir, namun sangat jauh berkurang dibandingkan pasca PLTU
Sebalang terbakar 2 minggu lalu. Dan kami optimis apabila PLTG New Tarahan
telah beroperasi maksimal dan dengan beban seperti malam ini, listrik Lampung
bisa kembali normal," imbuhnya.
Baca Juga: Penuhi Janji, PLN Gerak Cepat Operasikan PLTG Sutami
Baca Juga: Penuhi Janji, PLN Gerak Cepat Operasikan PLTG Sutami
Saat ini PLN masih
berupaya melakukan percepatan pemulihan PLTU
Sebalang dengan memaksimalkan seluruh sumber daya manusia (SDM) yang
berkompeten yang bekerja 24 jam non stop dan mengerahkan segala peralatan ke
lokasi kerusakan.
"PLN saat ini
melakukan mobilisasi SDM secara maksimal dan menggunakan peralatan dari
pembangkit lain sebagai upaya percepatan pemulihan terhadap instrumen
pembangkit yang ditargetkan selesai dalam waktu 90 hari," tutup Hendri.(rls)