PLTG New Tarahan Masuk Sistem, PLN Optimis Listrik Lampung Normal

KATALAMPUNG.COM - PLN terus melakukan perbaikan dan upaya untuk segera meminimalisir kekurangan daya yang disebabkan oleh dinonaktifkannya PLTU Sebalang selama masa recovery pasca musibah terbakarnya belt conveyor di PLTU Sebalang pada Kamis (23/8) lalu.


PLTG New Tarahan Masuk Sistem, PLN Optimis Listrik Lampung Normal


Bahkan, mulai Kamis (6/9) PLTG New Tarahan sudah mulai beroperasi untuk mengurangi beban listrik meskipun saat ini  baru memasok 5 MW dari kapasitas maksimalnya 24 MW.

Baca Juga: Antisipasi Defisit, PLN Lampung Minta Gunakan Listrik Secara Bijak

Hendri, Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Distribusi Lampung menjelaskan, kondisi Jumat (24/8) lalu pasca musibah terbakarnya conveyor PLTU Sebalang memang sempat terjadi defisit yang cukup besar yaitu 165 MW pada Waktu Beban Puncak (WBP), namum kondisi saat ini sudah tercover per hari Minggu (26/8) dengan masuknya PLTU Tarahan Unit 4 sebesar 83 MW pasca over haul, dibantu masuknya PLTMG Sutami sebesar 30 MW, dan hari Kamis (6/9) PLTG New Tarahan sebesar 24 MW.

"Untuk PLTG New Tarahan saat ini baru memasok 5 MW, namun secara bertahap akan bertambah hingga kapasitas maksimalnya di 24MW," ucapnya.

Meski, sudah mendapat tambahan pasokan dari PLTU Tarahan Unit 4 dan masuknya PLTMG Sutami dan PLTG New Tarahan, saat ini kondisi sistem Lampung masih mengalami mengalami kekurangan daya. Tercatat Kamis (6/9) malam pukul 19.06, sistem Lampung masih mengalami kekurangan daya sebesar 11 MW.

"Saat ini masih terjadi pemadaman bergilir, namun sangat jauh berkurang dibandingkan pasca PLTU Sebalang terbakar 2 minggu lalu. Dan kami optimis apabila PLTG New Tarahan telah beroperasi maksimal dan dengan beban seperti malam ini, listrik Lampung bisa kembali normal," imbuhnya.

Baca Juga: Penuhi Janji, PLN Gerak Cepat Operasikan PLTG Sutami

Saat ini PLN masih berupaya melakukan percepatan pemulihan PLTU  Sebalang dengan memaksimalkan seluruh sumber daya manusia (SDM) yang berkompeten yang bekerja 24 jam non stop dan mengerahkan segala peralatan ke lokasi kerusakan.

"PLN saat ini melakukan mobilisasi SDM secara maksimal dan menggunakan peralatan dari pembangkit lain sebagai upaya percepatan pemulihan terhadap instrumen pembangkit yang ditargetkan selesai dalam waktu 90 hari," tutup Hendri.(rls)
Diberdayakan oleh Blogger.