AIMI Sukses Adakan Sosialisasi Goes To Puskesmas

BANDAR LAMPUNG - Sebanyak 25 peserta baik dari masyarakat umum dan tenaga kesehatan antusias mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) sukses mengadakan sosialisasi Goes to Puskesmas yang diselenggarakan di Puskesmas Palapa Tanjung Karang Pusat, kemarin (01/08/2017).

AIMI Sukses Adakan Sosialisasi Goes To Puskesmas
Foto IST. Peserta sosialisasi Goes to Puskesmas Sedang Mengikuti Pelatihan
Eni Muslimah selaku pemateri memaparkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka memperingati pekan ASI sedunia yang berlangsung dari tanggal 1-7 Agustus, Sehingga dengan kegiatan tersebut dapat meningkatkan angka ibu menyusui. Pasalnya berdasarkan hasil data yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan tahun 2016 hanya 22,4% yang mendapatkan ASI eksklusif selama enam bulan. Data tersebut menurun dibandingkan dengan tahun 2015 yang jumlahnya mencapai 54,9%.

" Penurunan tersebut yang harus kita cari penyebabnya dan kita cari solusinya. Kenapa di era teknologi dimana orang sangat mudah mendapatkan akses informasi justru angka ibu menyusui menurun. Apakah ini dikarenakan gencarnya iklan susu formula atau seperti apa," Ujar Eni yang juga konselor ASI.

Dalam pemaparannya, untuk mendorong ibu menyusui AIMI turut aktif mengadakan pelatihan dan sosialisasi yang dilakukan baik ke Puskesmas maupun kepada stakeholder holder dengan harapan dapat menumbuhkan kesadaran bahwa pentingnya ASI untuk kebutuhan gizi bayi. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa banyak ibu-ibu yang gagal memberikan ASI Eksklusif karena berbagai alasan, mulai dari asinya sedikit, puting lecet, kurangnya pemahaman tentang peletakan menyusu yang benar dan sebagainya.

" Oleh sebab itu pada sosialisasi kita pada hari ini ( kemarin, red) kita berikan materi seputar menyusui dan tata peletakan menyusu, bahaya dot, pentingnya IMD ( Inisiasi Menyusu Dini). Karena ketika peletakannya salah maka akan menghambat produksi asi dan menimbulkan masalah bagi ibu, " paparnya.

Kemudian, kata dia, menyusui bukan hanya tugas seorang ibu, melainkan juga tanggung jawab seorang ayah bagaimana memberikan motivasi dan dukungan kepada ibu saat menyusui anaknya. Dengan kesadaran dan dukungan ayah kepada ibu maka akan meningkatkan produksi asi, " sebab menyusui bukan semata-mata mata tugas ibu. Dukungan suami dan orang-terdekat sangat dibutuhkan kan. Ketika si ibu merasa senang dan nyaman maka akan memperlancar produksi asi. begitu juga sebaliknya," suaranya.

Menurutnya tantangan terbesar ketika ibu menyusui terjadi diawal-awal kelahiran, dimana ASI belum keluar sedangkan bayi sering menangis, sehingga hal ini sering dipahami bahwa bayi lapar, padahal kata dia bayi menangis belum tentu lapar. Banyak faktor yang menyebabkan bayi menangis mulai dari panas, dingin, posisi yang tidak nyaman dan sebagainya.

"Bayi lahir membawa cadangan makanan dari dalam, sehingga dia tahan walaupun tidak disusui. Terkadang kita melihat bayi yang baru lahir langsung diberikan susu satu dot padahal itu melebihi kemampuan bayi yang berakibat daoat mengganggu pencernaan bayi," pungkasnya.

Sementara kepala Puskesmas Palapa Intan mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan yang digelar oleh AIMI. Pasalnya meski Puskesmas yang terletak dipusat kota masih banyak masyarakat yang belum ada kesehatan, salah satunya mayoritas penduduk tidak memiliki MCK, membuang kotoran sembarangan dan sebagainya. Sehingga dengan kegiatan AIMI ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat.

"Kami ingin dilibatkan setiap kegiatan AIMI, dan kami juga mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas ini," tutupnya. (nai)

Baca Juga:
Diberdayakan oleh Blogger.