5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Pertama dari 5 Tulisan)
Muhammad Farid |
Bagian 1. Penerima Manfaat
Bagian 2. Tujuan,
Bagian 3. Latarbelakang,
Bagian 4. Kadar (besaran)
dan
Bagian 5. Waktu
pembayaran.
Sedekah terbagi dua yaitu
materi dan non materi. Sedekah berupa non materi bisa berupa senyum, tenaga,
pikiran/ide dan lain-lain. Sebagaimana disebutkan dalam hadis :
“Senyummu terhadap wajah saudaramu adalah
sedekah.” (HR. Tirmidzi 1956)
Sedekah berupa materi
terbagi dua yaitu zakat dan infak. Sedekah yang tujuannya membersihkan dan
menyucikan dinamakan zakat. Sedangkan sedekah yang tujuannya selain itu disebut
infak. Sebagaimana disebutkan di Alquran :
”Ambillah sedekah (zakat) dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.At Taubah, 9:103)
Jadi sedekah dibagi dua:
materi dan non materi. Sedekah materi dibagi dua: zakat dan infak.
Berikut ini perbedaan
zakat dan infak ditinjau dari segi penerima manfaat, tujuan, latarbelakang,
kadar (besaran) dan waktu pembayaran.
1. Penerima Zakat dan
Infak:
- Zakat
Dalam Alquran, ada 8
golongan penerima zakat. Seperti disebutkan di Alquran :
”Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,
orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk
hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan
Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan
yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(QS.9:60)
Yang berhak mendapat zakat
adalah :
1. Fakir
2. Miskin
3. Amil
4. Muallaf
5. Budak
6. Ghorimin (orang yang
terlilit hutang)
7. Fi sabilillah (Jalan
Allah)
8. Ibnu Sabil (musafir)
- Infak:
Sedangkan penerima infak
disebutkan di beberapa ayat. Yaitu :
Mereka
bertanya tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah: "Apa saja harta yang
kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan"
dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka sesungguhnya Allah Maha
mengetahuinya. (QS.2:215)
”(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di
jalan Allah…” (QS.2:273)
“Dan berinfaklah di jalan Allah….” (QS.2:195)
Jadi, orang yang berhak
mendapat infak adalah :
1. Kaum Kerabat: Orang
tua, anak, istri, saudara, tetangga dekat, tetangga jauh. (4:36)
2. Anak yatim.
3. Miskin: Orang yang
penghasilannya tidak mencukupi kebutuhannya.
4. Ibnu Sabil: Orang yang
sedang dalam perjalanan
5. Fakir: Orang yang tidak
mampu mencari penghasilan baik karena cacat, jompo atau karena berjuang dan
berdakwah di jalan ALLAH. : QS :2:273, 59:8.
6. Jalan Allah (fi
sabilillah) : QS 2;195, 2;261, 2;265, 47;38, 57;10
Ada empat persamaan
penerima zakat dan infak yaitu fakir, miskin, musafir dan Jalan Allah.
Baca Juga:
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Kedua dari 5 Tulisan)
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Ketiga dari 5 Tulisan)
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Keempat dari 5 Tulisan)
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Kelima dari 5 Tulisan)
Baca Juga:
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Kedua dari 5 Tulisan)
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Ketiga dari 5 Tulisan)
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Keempat dari 5 Tulisan)
5 Perbedaan Zakat dan Infak dalam Alquran (Bagian Kelima dari 5 Tulisan)