Sri Mulyani Paparkan Strategi Stabilitas Perekonomian Nasional
![]() |
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan tentang RUU APBN 2019 di Gedung Nusantara II, Komplek DPR-MPR, Jakarta, Selasa (04/09). |
Strategi tersebut antara
lain melalui penguatan sektor industri manufaktur penghasil devisa, mengurangi
impor, mendukung sektor pariwisata dan perbaikan iklim investasi.
Baca Juga: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga
Baca Juga: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga
Hal ini disampaikan Menkeu
pada rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI)
tentang Jawaban Pemerintah atas Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPR-RI terhadap
RUU APBN 2019 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara II, Komplek DPR-MPR,
Jakarta, Selasa (04/09).
“Dengan menggunakan
seluruh instrumen kebijakan, baik instrumen fiskal maupun instrumen kebijakan
struktural, Pemerintah akan terus melakukan penguatan struktur perekonomian
Indonesia dengan memperkuat sektor industri manufaktur yang mampu menghasilkan
devisa, mengurangi impor, terutama impor barang konsumtif, dan juga untuk
mendukung pariwisata sehingga neraca perdagangan dan transaksi berjalan menjadi
menguat,” tegas Menkeu sebagaimana dilansir dari laman Kementerian Keuangan RI.
Selain itu, Pemerintah
akan fokus untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga diharapkan
dapat menarik investor baik dari luar maupun dalam negeri.
Baca Juga: Sri Mulyani Prihatin Masih Rendahnya Ekspor Indonesia Dibanding Impor
Baca Juga: Sri Mulyani Prihatin Masih Rendahnya Ekspor Indonesia Dibanding Impor
“Perbaikan iklim investasi
agar dapat menarik arus modal dari luar juga terus diperbaiki untuk memperkuat
neraca modal di neraca pembayaran sehingga neraca pembayaran semakin kokoh
untuk menopang stabilitas nilai tukar rupiah,” kata Menkeu.
Dari sisi dalam negeri,
Pemerintah akan memperkuat basis investor dalam negeri dan melakukan pendalaman
pasar keuangan sehingga stabilitas nilai surat berharga pemerintah tetap
terjaga.
Baca Juga: Menkeu Harap Mahasiswa Membaca Data dan Membuat Analisis Kajian Ekonomi
Baca Juga: Menkeu Harap Mahasiswa Membaca Data dan Membuat Analisis Kajian Ekonomi
Dari sisi moneter dan
peran intermediasi lembaga-lembaga keuangan, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) akan terus menjaga sistem keuangan dan fungsi intermediasi
tetap stabil dan tahan terhadap guncangan global yang diakibatkan antara lain
oleh perang dagang Amerika Serikat dan China serta kebijakan normalisasi
moneter dan kenaikan suku bunga The
Federal Reserve.(kemenkeu)